Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Debut Tinju Profesional, Anak Evander Holyfield Menang dalam 16 Detik

By Firzie A. Idris - Minggu, 3 November 2019 | 09:51 WIB
Evan Holyfield, anak petarung legendaris dunia tinju Evander Holyfield, memenangkan debut profesionalnya kontra Nick Winstead pada Minggu (3/11/2019). (DAZN)

JUARA.net - Anak legenda tinju dunia Evander Holyfield, Evan Holyfield, memenangi laga profesional pertamanya di dunia tinju saat mengalahkan Nick Winstead di MGM Grand, Las Vegas, Nevada pada Minggu (3/11/2019) pagi WIB.

Evan Holyfield tampil kontra Winstead yang merupakan petinju amatir MMA pada laga preliminary terakhir pada under card duel akbar Canelo Alvarez vs Sergey Kovalev.

Petinju berusia 22 tahun tersebut tak perlu waktu lama untuk menyingkirkan Winstead. 

Evan Holyfield melepaskan serangkaian pukulan yang menyebabkan lawannya itu terjatuh hanya 12 detik pada pertarungan yang dijadwalkan berlangsung empat ronde tersebut.

Wasit Robert Hoyle lalu menghentikan pertarungan pada detik ke-16.

Evan melepaskan pukulan keras kanan ke badan, tiga pukulan kanan ke kepala, hook kiri, dan pukulan tangan kanan ke kepala sebelum Winstead terjatuh.

Baca Juga: Canelo Alvarez Vs Sergey Kovalev, Si Mungil Melawan Sang Raksasa

Winstead (0-2) berusaha bangun tetapi wasit Hoyle lebih dulu menghentikan pertarungan kendati pemuda asal Louisiana ini sempat bangkit.

DAZN
Evan Holyfield, anak petarung legendaris dunia tinju Evander Holyfield, memenangkan debut profesionalnya kontra Nick Winstead pada Minggu (3/11/2019).

"Sudah berakhir? Anda seharusnya memberi Nick kesempatan bukan?" Ujar komentator pertarungan di DAZN. 

"Ya, ia seharusnya mendapat kesempatan. Evan keluar dengan kuat tetapi Winston juga tangguh, ia ingin menghentak dunia hari ini," tutur komentator satunya.

Steve Smoger, wasit tinju profesional asal Amerika Serikat yang menjadi bagian dari tim siaran DAZN, mengatakan hal sama.

Baca Juga: Jadi Underdog, Sergey Kovalev Ingin Patahkan Strategi Canelo Alvarez

Ia bahkan mengatakan bahwa sang pengadil melakukan kesalahan.

"Sangat prematur. Wasit seharusnya memberi Winstead kesempatan untuk bertarung. Robert Hoyle adalah wasit junior, ini tahun pertamanya mewasiti dan ia membuktikan diri kurang berpengalaman," tutur Smoger.

"Ia benar-benar tidak memberi anak muda itu kesempatan untuk bangkit."

Peran Terbatas Evander Holyfield

Kemenangan Evan Holyfield disaksikan langsung oleh ayahnya, Evander Holyfield, yang tampil di sisi ring.

Akan tetapi, peran Evander Holyfield ke anaknya sangat terbatas.

Evan Holyfield tampil di kelas super welterweight dan memilih Main Events untuk mewakilinya, promoter sama yang berhasil mengorbitkan nama sang ayah di dunia tinju profesional.

Evander Holyfield merupakan juara dunia tinju kelas berat 5 kali dan seorang legenda tulen.

Evan Holyfield dilatih oleh Maurice "Termite" Watkins, mantan petinju light-welterweight pada 1970-an.

Termite melatih Evan setelah ditelepon sendiri oleh Evander Holyfield. Namun, ikut campur sang ayah hanya sebatas itu.

"Ia datang kemari dan kami langsung jatuh cinta dengan anak itu," tutur Watkins kepada Evening Standard.

"Ia bisa meninju dan memukul, ia memiliki ciri khas terbaik dari kedua dunia. Dirinya sangat cepat, salah satu petinju tercepat yang pernah bekerja sama dengan saya," ujar Watkins.

Berbeda dari petinju lain yang normalnya cepat tetapi bukan peninju besar, Evan Holyfield dikatakan cepat tetapi juga seorang big puncher.

"Evan juga punya kemampuan hebat untuk tak terkena pukulan. Jadi, langsung dari awal dia benar-benar petinju impian para pelatih," tuturnya lagi.

Baca Juga: VIDEO - Pukul KO Sergey Kovalev, Canelo Alvarez Ciptakan Sejarah

Watkins juga megnatakan kalau Evander Holyfield tak ikut campur berlebihan dalam pelatihan dan aspek bisnis anaknya.

Holyfield senior mempercayakan hal tersebut ke para pelatih dan promotornya.

"Ini saatnya Evander bertindak sebagai seorang ayah," ujar Watkins. "Dari apa yang saya dengar, Evander menikmati masa-masanya jadi seorang ayah."

"Ayah saya sendiri seorang manajer, sebagai mantan petinju, penting bagi saya agar ayah saya tak terlalu mencampuri urusan manajemen dan tak terlibat dalam sisi pelatihan," tuturnya.

"Jika seorang ayah terlibat dalam latihan, perasaan akan ikut campur. Saya pikir lebih baik bila seorang ayah menjadi ayah dan biarkan seorang pelatih melatih," lanjutnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P