Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Mendengar Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang ngotot soal jadwal Olimpiade Tokyo, peraih medali emas olimpiade cabor lompat galah buka suara.
Dilansir Juara.net dari Antara, Katerina Stefanidi merasa pihak IOC seperti tidak punya rencana lain dalam menghadapi masalah corona yang saat ini sedang dipikirkan dunia.
"Kami semua ingin Olimpade ini tetap berlangsung, tetapi adakah Plan B jika itu tidak berjalan sesuai rencana?" tambahnya.
Salah satu pernyataan IOC yang kemudian semakin membuat organisasi ini diragukan para atlet adalah pernyataan yang meminta para atlet Olimpiade Tokyo 2020 untuk tetap berlatih.
Stefanidi merasa penyataan tersebut sangat mengesampingkan kesehatan para atlet Olimpiade.
Baca Juga: Mike Tyson: Hal Ini yang Hilang Dari Gelaran Tinju Saat ini
"Tidak ada penundaan, ataupun pembatalan. Tetapi pernyataan itu mempertaruhkan kesehatan kami" kata Stefanidi.
Oleh karena itu, dia kemudian menuntut adanya opsi alternatif bagi para atlet.
"Keberadaan opsi alternatif akan mengubah pendekatan latihan saya, sebab saat ini saya mungkin mengambil resiko cuma-cuma, yang mungkin tidak akan saya lakukan jika saya tahu ada plan B" ujarnya.
"Kami, para atlet, harus memutuskan apakah perlu mempertaruhkan kesehatan dengan melanjutkan latihan di tengah kondisi yang seperti ini" tutup Stefanidi.
Ngototnya IOC untuk tetap menjalankan gelaran olahraga tertua ini memang masih menimbukan pertanyaan.
Pihak IOC memang dipandang terlalu memaksakan untuk tetap melangsungkan gelaran ini sesuai jadwal.
Baca Juga: Klub Ini Juga Raih Rekor Sama dengan Persib Bandung yang Menang Beruntun di Tiga Laga Awal Liga 1
Dengan mulai buka suaranya atlet olimpiade ini, berarti memperbanyak tekanan pemunduran jadwal Olimpiade Tokyo
Sebelumnya, separuh lebih warga Jepang sendiri juga memilih opsi penundaan.
Tidak heran jika tekanan pemunduran jadwal terus berdatangan.
Pasalnya, berkumpulnya massa dalam suatu acara tertentu juga terasuk hal yang mampu memercepat penyebaran virus corona yang sudah menjadi pademi dunia ini.
Apalagi Olimpiade yang notabenenya adalah event dunia tentunya membuat Jepang akan mempunyai banyak tamu dari luar negeri yang kemungkinan membawa virus tersebut.
Baca Juga: Inilah Sosok Pria Malaysia yang Jadi Biang Kegagalan Marcus/Kevin Juarai All England Open 2020Baca Juga: Inilah Sosok Pria Malaysia yang Jadi Biang Kegagalan Marcus/Kevin Juarai All England Open 2020