Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petarung kelas berat UFC, Francis Ngannou, tampil gemilang di UFC 249.
UFC 249 digelar pada Minggu (10/5/2020) WIB di VyStar Veterans Memorial Arena, Jacksonvilla, Florida, Amerika Serikat.
Sejumlah partai tambahan digelar sebelum duel utama UFC 249, yaitu pertarungan di kelas ringan antara Tony Ferguson dan Justin Gaethje.
Duel Francis Ngannou kontra Jairzinho Rozenstruik menjadi salah satu laga tambahan UFC 249.
Francis Ngannou hanya butuh 20 detik untuk menghajar KO Jairzinho Rozenstruik.
Rangkaian pukulan Ngannou mendarat telak di kepala Rozenstruik.
Baca Juga: Berbadan Besar dan Bermuka Seram, Petarung UFC Ini Mengaku Takut Jalani Tes COVID-19
FRANCIS NGANNOU IS A BAD MAN #UFC249 @francis_ngannou @ufc @danawhite #UFC pic.twitter.com/u9D91ZNOYI
— Digpal Rajpurohit (@DigpalRjPurohit) May 10, 2020
Wasit menghentikan pertarungan setelah Rozenstruik terduduk tak berdaya sementara Ngannou terus mendaratkan pukulan.
Secara luar biasa, Ngannou kini mencatat empat kemenangan beruntun di ronde pertama.
Sebelum ini dia berturut-turut mengalahkan Curtis Blaydes, Cain Valesquez, dan Junior dos Santos juga dengan KO atau TKO ronde pertama.
Kemenangan atas Rozenstruik menjadi yang tercepat dari empat kesuksesan terakhir Ngannou.
Dia butuh 1 menit 11 detik waktu menaklukkan Junior dos Santos, 26 detik kala menghajar Cain Velasquez, dn 45 detik ketika mengalahkan Curtis Blaydes.
Baca Juga: UFC 249 - Tony Ferguson vs Justin Gaethje Jadi Jalan Amerika Melawan Khabib Nurmagomedov
Yang menarik, sebelum bertarung di UFC 249, Ngannou sempat mengaku ketakutan.
Bukan takut pada lawan melainkan pada tes COVID-19 yang dilakukan pada semua petarung yang akan naik ke oktagon UFC 249.
Di balik perawakannya yang menyeramkan, rupanya petarung berusia 34 ini mengaku takut menjalani tes COVID-19.
Dilansir Juara.net dari Essentially Sports, Ngannou mengaku perasaan tidak nyaman selalu dia rasakan saat alat pengecek mulai dimasukkan ke dalam hidungnya.
"Sesuatu yang dimasukkan ke dalam hidung. Itu adalah kali kedua saya mendapatkan treatment tersebut. Itu sangat aneh. Saya lebih memilih dipukuli daripada menggunakan alat tersebut," ungkapnya.