Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Di tengah gejolak demonstrasi kasus kematian George Floyd di Amerika Serikat, sejumlah petarung UFC memperlihatkan mereka hanya sangar di atas oktagon.
Muka boleh seperti preman, ganas memukul-menendang dan mencekik lawan, tetapi di luar arena oktagon, para petarung ini memiliki hati yang cinta kedamaian.
Petarung top yang justru saat ini sedang bersengketa dengan UFC, Jon Jones, sudah memperlihatkannya beberapa hari lalu.
Beredar video Jon Jones menyita kaleng cat semprot dari sejumlah oknum yang menunggangi demo kematian George Floyd dengan mencoba melakukan aksi vandalisme.
"Bukan begini caranya," kata Jones ketika itu.
Baca Juga: Jika Ikuti Saran Presiden WBC, Mike Tyson Bisa Terbunuh di Atas Ring
Legenda UFC yang lain, Chuck Liddell, melakukan hal yang lebih kurang sama belum lama ini.
Terbiasa gontok-gontokan di oktagon, Liddell justru menjadi penengah ketika dua kelompok massa pendemo nyaris bentrok di Huntington Beach, California.
Seperti Jones, Liddell juga menyatakan bahwa aksi protes dengan kekerasan malah akan memperburuk situasi.
"Bagus melihat orang-orang membela kota mereka," kata Liddell seperti dikutip Juara.net dari Bloodyelbow.
"Ini buruk sekali. Kekerasan melahirkan kekerasan. Kekerasan tidak menolong siapa pun," lanjutnya.
"Kita semua tahu apa yang terjadi itu salah. Sulit melihat kejadian seperti itu."
"Tetapi, melakukan kekerasan sebagai respons kejadian itu tidak akan menolong."
"Menghancurkan kota, menghancurkan orang, melukai orang tidak akan ada gunanya buat siapa pun."
"Silakan protes sesuka Anda, tetapi lakukan dengan damai," tutupnya.
Baca Juga: UFC dan Para Petarungnya Pandang Serius Kasus Kematian George Floyd
Amerika Serikat dilanda gelombang protes besar-besaran menyusul kematian George Floyd yang kini ditindaklanjuti sebagai sebuah pembunuhan.
Pada 25 Mei lalu, Floyd yang berkulit hitam ditangkap polisi di Minnesota karena diduga menggunakan uang palsu.
Dalam proses penangkapan, polisi Derek Chauvin yang berkulit putih berlutut menindih leher Floyd, yang sudah dalam posisi terbaring tertelungkup di atas tanah.
Chauvin tidak mengindahkan keluhan Floyd yang berkali-kali bilang tidak bisa bernapas.
Floyd akhirnya mengembuskan napas terakhir di tempat kejadian.
Chuck Liddell sendiri bisa dianggap sebagai salah satu sosok yang mempopulerkan bela diri campuran (mixed martial artis/MMA) di Amerika Serikat.
Kini berusia 50 tahun dan sudah pensiun, Liddell adalah mantan juara kelas berat ringan UFC.
Rekornya di MMA adalah 21 kali menang dalam 30 laga.
Karier MMA Chuck Liddell diisi pertarungan-pertarungan melawan legenda lainnya macam Randy Couture, Tito Ortiz, dan Wanderlei Silva.