Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Mike Tyson dikenal sebagai seorang petinju fenomenal di awal kemunculannya namun seiring berjalannya waktu, dia mengalami pasang surut kehidupan.
Terlahir sebagai seorang pria miskin di wilayah rawan kejahatan, Mike Tyson tumbuh jadi seseorang yang luar biasa.
Dia kemudian menjadi petinju termuda di divisi kelas berat yang menjadi seorang juara tepatnya di usia 20 tahun.
Meski hebat, Mike Tyson mengatakan pernah merasakan momen paling terendah dalam hidupnya.
Baca Juga: Putuskan Menepi, Petarung Terbaik UFC Malah Kepergok Habisi Komedian
Momen ini bukan momen saat dirinya kehilangan gelar atau saat dia dipenjara melainkan saat dia kehilangan putrinya yang berusia empat tahun lalu.
Ya, Exodus mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di Rumah Sakit Phoenix dan polisi mengatakan ini adalah kecelakaan tragis.
Exodus tak sengaja menggunakan tali di treadmill untuk bergantung dan nahas nyawa Exodus melayang karena hal itu.
"Entah bagaimana, dia bermain di treadmill ini, dan ada tali yang menggantung di bawahnya," tutur Hill.
"Entah dia terpeleset atau menundukkan kepalanya, tetapi itu akhirnya menjeratnya dan dia jelas tak bisa melepaskan diri," ucapnya.
Mike Tyson tiba di rumah sakit dengan kemeja putih dan celana hitam. Dia melihat di sekelilingnya dengan rasa tidak percaya.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh saudara laki-laki Exodus yang berusia tujuh tahun.
Baca Juga: Koma Hingga Dinilai Akan Meninggal, Legenda UFC Tunjukan Mental Sejati Seorang Petarung
Saat itu Tyson sedang berangkat ke Las Vegas namun kemudian dia langsung pergi lagi ke Rumah Sakit Phoenix.
Kemudian Mike Tyson menggambarkan bahwa bagaimana dirinya hancur akibat momen ini dan mengatakan sebagai momen paling rendah dalam kehidupannya.
Di tahun 2011, dia mengatakan butuh banyak perjuangan agar dirinya menerima kematian sang putri karena saking beratnya.