Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Baru juga bergabung dengan ajang tarung MMA terbaik, petarung asal Jerman, Timo Feucht terpaksa mengakhiri karier UFC terlalu dini.
Feucht sudah digadang-gadang bakal lakoni debut dalam duel berkelas UFC Fight Island.
Tidak tanggung-tanggung dirinya bakal menghadapi, Kennet Bergh pada pertengahan Agustus mendatang di Pulau Yas, Abu Dhabi.
Namun siapa menyangka jika masa lalu Feucht kini dipermasalahkan oleh UFC.
Dilansir Juara.net dari BJPENN, UFC memutus hubungan dengan Feucht setelah mengetahui petarung tersebut dahulu pernah terlibat dalam gerakan kekirian Neo Nazi.
Baca Juga: Fakta UFC 251 - Khabib vs McGregor Masih Kangkangi Kamaru vs Masvidal
Dalam berita yang diusung oleh sebuah media di Jerman, diceritakan Feucht sempat terlibat dalam penyerangan yang dilakukan sekelompok neo Nazi di kota Leipzig pada Januari 2016.
Beberapa bulan setelah kasus tersebut, petarung yang rencananya bakal menggilas kelas berat-ringan UFC ini kembali ditangkap polisi.
Dirinya dan beberapa orang yang menyatakan diri sebagai suporter tim sepak bola FC Lokomotive Leipzig ditangkap karena menyimpan senjata dan topeng di daerah Gera.
Menurut pemberitaan polisi, Feucht dan gerombolannya kala itu berencana menyerang garis keras suporter tim sepak bola lain yang anti-rasialis, BSG Chemie Leipzig.
Feucht yang mendapat kabar namanya dicoret dari UFC mengaku haya bisa pasrah.
Baca Juga: Stipe Miocic vs Daniel Cormier III di UFC 252, Akhir Trilogi Dua Jawara Terbaik Kelas Berat
Tidak lupa petarung UFC berusia 24 tahun ini meminta maaf yang sebesar-besarnya atas masa lalu yang pernah ia lakukan.
Dia juga menyibak fakta bahwa sudah jauh dari gerakan rasialis Neo Nazi tersebut, setelah dikaruniai seorang putra.
Kini dirinya sudah tidak peduli lagi dengan gerakan tersebut, dan mengaku akan menjadi seorang atlet dan seorang ayah yang baik.
Meski sudah tidak pernah kembali terlibat dengan gerakan rasialis neo Nazi setelah kejadian tersebut, nampaknya UFC tidak ingin mengambil resiko.
Meski ini termasuk tindakan yang cukup mengejutkan dilakukan oleh UFC yang punya slogan "We Are All One", yang justru tidak memberikan kesempatan bagi orang yang sudah bertobat.
Baca Juga: Siap-siap UFC 252 - Perang Besar Empat Raksasa Kelas Berat