Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Menjelang megaduel kelas berat UFC dengan Stipe Miocic di hajatan UFC 252, Minggu (16/8/2020) pagi WIB, Daniel Cormier mengungkapkan siapa lawan terberat yang pernah dihadapinya.
Daniel Cormier akan bertemu Stipe Miocic di UFC 252 untuk menuntaskan trilogi pertarungan mereka.
Dalam pertemuan pertama di UFC 226 pada 7 Juni 2018, Daniel Cormier mengalahkan Stipe Miocic untuk merebut sabuk juara kelas berat UFC.
Namun, pada laga kedua di UFC 241 pada 17 Agustus 2019, Cormier ganti dikalahkan Miocic.
Baca Juga: Didepak UFC, Petarung dan Model Ini Pindah ke Organisasi yang Lebih Sangar
Selama kariernya, Cormier juga pernah menghadapi Jon Jones, petarung GOAT alias terbaik sepanjang masa UFC versi Presiden Dana White.
Dua kali bertemu Jones, Cormier tidak pernah meraih kemenangan.
Pada pertemuan pertama dia kalah di UFC 182 pada 3 Januari 2015.
Pada pertemuan kedua di UFC 214, 29 Juli 2017, Cormier juga sebetulnya kalah KO.
Tetapi, laga itu kemudian dinyatakan no contest setelah Jones terbukti positif memakai zat terlarang.
Ketika ditanya siapa petarung yang membuatnya menjalani laga terberat selama karier, Cormier ternyata tidak menjawab Miocic maupun Jones.
Cormier yang kini sudah berusia 41 tahun justru memilih Alexander Gustaffson.
Duel Cormier vs Gustaffson terjadi di UFC 192 pada 3 Oktober 2015.
Baca Juga: UFC 252 - Kocak, Kisah Petarung Nyaris Batal Tarung Karena Hal Sepele
Ketika itu Cormier menang angka tipis dan sukses mempertahankan sabuk juara kelas berat ringan UFC.
Dalam laga itu, Cormier untuk pertama kalinya dan sampai sekarang menjadi satu-satunya kejadian di mana dia hanya bisa menang dengan angka tipis.
Kendati menang, Cormier menceritakan betapa Gustaffson membuat dia harus mengerahkan kemampuan sampai batasnya.
"Alexander Gustaffson membawa saya ke tempat yang belum pernah saya kunjungi," ujar Cormier seperti dikutip Juara.net dari Essentiallysports.
"Saya luka-luka sampai keesokan harinya, saya terbaring di tempat tidur dan anak saya sampai bertanya: 'Ayah, ada apa?," kata Cormier.
Setelah pertarungan itu, Cormier juga bercerita berjalan di bandara dengan memakai kacamata hitam sambil berharap orang tidak melihatnya.
"Itulah pertarungan terberat yang pernah saya jalani."