Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petarung terbaik sepanjang masa di MMA, Georges St-Pierre berbicara kepada Adam Catterall dari BT Sport dalam sebuah wawancara eksklusif mengenai kariernya di MMA.
Dalam kiprahnya di MMA, GSP secara keseluruhan punya catatan dan rekor yang luar biasa.
Salah satu kegilaannya dengan pindah ke kelas menengah dari kelas welter plus sukses menjuarai kelas itu setelah mengalahkan Michael Bisping.
Baca Juga: Doa Valentino Rossi Melihat Suzuki yang Semakin di Depan Yamaha
Selain itu, GSP dikenal dengan attitudenya yang santun di luar octagon bahkan dia tak pernah secara berlebihan menghina lawannya dalam laga yang intense sekalipun.
Yang paling menarik dari GSP dari itu semua adalah dia merupakan petarung yang lengkap dan juga sering terlihat santai ketika bertarung.
"Saya percaya seni bertarung dan bela diri. Saya sering mencampur semua gaya. Memang seiring waktu kita kerap terspesialisasi ke satu gaya saja. Namun buat saya, saya lebih tertarik ketika semua terintegrasi bersama," tuturnya.
GSP kemudian melanjutkan meski dianggap yang terbaik sepanjang masa, namun dia bukanlah pemukul terbaik atau pengunci terbaik.
Baca Juga: Petarung Veteran Kuatkan Hati Debutan UFC yang Kabur di Tengah-tengah Duel
Karena menurut GSP, dia kerap mencampur kedua teknik itu dan kemudian mengeksekusinya dengan cara yang baik sehingga membuat lawan sulit membaca serangannya.
"Saya bukan pemukul atau pengunci terbaik. Saya justru mencampur keduanya dan melakukan transisi yang baik untuk mengeksekusi semua teknik. Transisi antara pukul atau kunci membuat saya tidak bisa diimbangi lawan apalagi saya juga dipersenjatai dengan kecepatan," pungkasnya.