Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap tim Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu di MotoGP Styria 2020.
Kecelakaannya bahkan membuat motor Vinales terbakar akibat menabrak pembatas sirkuit tanpa kendali.
Saking takutnya, Vinales sampai melompat dari motornya untuk menyelamatkan diri.
Belakangan diketahui jika masalah itu terjadi pada rem Vinales yang tak berfungsi.
Sang pembalap mengatakan bahwa tekanan rem hilang sejak awal balapan sampai akhirnya tidak ada tekanan sama sekali yang membuat motor berhenti.
Baca Juga: Absennya Marc Marquez Bikin Pembalap MotoGP Optimis Bisa Menang
Bahkan Vinales menuturkan remnya meledak.
"Saya pikir ada bagian yang hilang saat menginjak rem, jadi saya berjalan tanpa rem. Saya mengeri bahwa remnya rusak jadi saya memutuskan melompat," ucapnya.
Namun hal tersebut dibantah oleh Brembo dengan mengatakan bahwa rem sama sekali tak memiliki masalah.
Brembo meyakini bahwa kecelakaan itu bukan karena komponen rusak, pemasangan yang salah, atau performa bagian yang buruk, melainkan karena pemilihan spesifikasi rem yang salah untuk kondisi yang dialami Vinales di balapan.
Perlu diketahui, menurut Direktur tim Yamaha, Massimo Meregali mengonfirmasi jika pembalap Yamaha lainnya seperti Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli menggunakan rem spesifikasi 2020 di MotoGP Styria.
Sedangkan Vinales tetap menggunakan versi 2019.
Baca Juga: Dinyatakan Positif Covid-19, The Rock dan Keluarganya Hadapi Tantangan Sulit
"Apa yang terjadi pada Maverick bukanlah sesuatu yang kami harapkan. Semua sudah menggunakan spesifikasi 2020 sedangkan Maverick tidak. Dia tak pernah mengalami suhu ekstrem yang diderita pembalap lain dan ini di luar kendali dia," tuturnya.
Belakangan diketahui jika Vinales merasa pindah ke rem spesifikasi 2020 tidak perlu karena dia tidak menemukan hal terbaik yang dia cari sehingga dia tetap di spesifikasi 2019.
"Pada saat yang sama, dalam keadaan ekstrem, jumlah minyak di dalam sistem pengereman berkurang sehingga membuat tuas tidak nyaman ketika ditekan," pungkas Meregalli.