Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petarung sangar kelas terbang UFC, Deiveson Figueiredo, menceritakan kehidupannya jauh sebelum menjadi tukang pukul paling mengerikan di kelasnya.
Dalam seri UFC 255 pada ujung pekan nanti (22/11/2020), Deiveson Figueiredo bakal menjalani ujian pertamanya.
Belum lama ini, Deiveson Figueiredo berhasil memastikan diri menjadi raja baru di kelas terbang.
Pensiunnya legenda UFC, Henry Cejudo, membuat Figueiredo diadu dengan Joseph Benavidez untuk memperebutkan singgasana.
Usai pastikan gelar melingkar di pinggulnya, Figueiredo langsung mendapatkan penantang pertamanya, Alex Perez.
Baca Juga: UFC 255 - Raja Kelas Terbang Sampaikan Rencana Besarnya yang Mengejutkan
Jauh sebelum menjadi sosok monster di kelas bulu UFC seperti sekarang, siapa sangka dulu kehidupan Figueiredo sangat jauh dari pertarungan.
Dilansir Juara.net dari ESPN, karier pertama petarung berjulukan Sang Dewa Perang ini adalah menjadi seorang tukang cukur.
Sebagai tukang cukur, Figueiredo bahkan mengklaim skill-nya layak disebut profesional.
"Pertama saya datang ke sebuah salon, untuk mengisi pekerjaan sebagai satpam. Mereka bilang saya terlalu kecil untuk menjadi satpam dan menawari pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih. Saya mulai membersihkan di sana, saya menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sehingga punya waktu luang," cerita Figueiredo.
"Kemudian saya bertanya pada seorang tukang cukur: 'Bolehkan saya melihat Anda memotong rambut? Saya ingin belajar.' Dia memperbolehkan. Saya mulai melihat dan belajar. Dia membantu saya untuk ikut sebuah kursus memotong rambut. Saya mulai ikut kursus dan memotong rambut. Saya dapat memotong rambut wanita maupun pria. Saya sampai di level seorang profesional yang hebat," imbuhnya.
Baca Juga: Terkesan pada Juara Baru Deiveson Figueiredo, Bos UFC Batal Hapus Kelas Terbang
Di samping menjadi tukang cukur, juara kelas terbang UFC ini juga sempat bekerja di restoran Sushi.
Kini Figueiredo telah berevolusi sesungguhnya menjadi tukang pukul paling mengerikan di kelas terbang.
Jika melihat statistik gaya bertarungnya, sekilas Figueiredo memang memiliki determinasi yang serupa dengan mantan petarung terbaik, Demetrious Johnson.
Meski demikian, Figueiredo memiliki sesuatu yang bahkan tidak dimiliki oleh Johnson.
Hal tersebut ialah insting membunuh yang tajam, di mana dia mengombinasikan pukulan keras dengan kekuatan tubuhnya yang tidak dimiliki oleh petarung kelas terbang UFC yang lain.
Baca Juga: Hilangnya Khabib Nurmagomedov Tak Punya Efek Berarti untuk MMA Rusia