Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Juara kelas bantam, Petr Yan, akhirnya membongkar masalah yang membuat ia terpaksa mengundurkan diri dari jadwal duel UFC 256 melawan Aljamain Sterling.
Setelah secara mengagumkan menggondol sabuk juara UFC kelas bantam ke Rusia, Petr Yan akhirnya menemui tantangan pertamanya.
Bukan kaleng-kaleng, UFC menaruh nama Aljamain Sterling menjadi cobaan pertama Petr Yan dalam mempertahankan sabuk juara.
Keduanya memang sudah saling sindir sejak Yan resmi menjadi juara di kelas bantam.
Namun sayang, rencana pertempuran dua petarung sangar ini di UFC 256 pada 12 Desember mendatang justru mendapatkan kabar kurang sedap.
Baca Juga: Petr Yan Mundur dari Pertarungan, UFC 256 Jadi Ajang Terkutuk
Setelah tidak menjelaskan alasannya memundurkan jadwal melawan Sterling, akhirnya baru-baru ini Yan memberikan sebuah klarifikasi.
Dilansir Juara.net dari RT, Yan menyampaikan alasan dirinya mundur kepada para penggemar melalui media sosialnya.
Setidaknya ada beberapa faktor yang dibongkar petarung UFC berjulukan No Mercy ini menjadi akar di balik batalnya duel.
"Semuanya seperti terlalu dipaksakan dalam pertarungan tersebut. Ini akan diundur sekitar satu setengah bulan, tetapi semuanya masih dalam kondisi yang baik," ungkap Yan.
"Ada banyak sekali masalah yang berbeda, mulai dari masalah penerbangan, masalah visa, saat latihan saya terbang dengan visa yang hampir habis, banyak sekali masalah."
Baca Juga: Kritikan Pedas Godfather MMA Rusia untuk Juara Anyar UFC yang Mulai Melenceng
"Kami akhirnya memutuskan untuk mengubah semuanya ke tahun depan, itu mungkin adalah jadwal yang lebih baik. Semuanya berjalan baik, latihannya juga sangat baik," imbuh Yan.
Pada akhirnya Yan juga memastikan bahwa duel mempertahankan gelar kelas bantam UFC tersebut akan tetap berjalan.
"Saya yakin saya bisa mengalahkannya, adalah hal yang bodoh jika Anda tidak percaya pada diri sendiri. Duel tersebut bakal terjadi," pungkasnya.
Pertarungan Yan melawan Sterling memang menjadi salah satu duel yang dinanti-nantikan penggemar fanatik UFC.
Yan yang berstatus juara merupakan petarung yang belum pernah terkalahkan sejak bergabung di UFC dua tahun silam.
Di sisi lain, Sterling merupakan tipikal penghancur raksasa seperti yang ia lakukan pada Cory Sandhagen pada bulan Juni kemarin.
Batalnya pertarungan Yan kontra Sterling berarti membuat UFC 256 untuk sementara hanya bisa bergantung pada duel Deiveson Fuigueiredo melawan Brandon Moreno dan laga Tony Ferguson melawan Charles Oliveira sebagai daya tarik utama.
Baca Juga: Pesan Psikopat Juara Anyar UFC Asal Rusia untuk Calon Lawannya