Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petarung penantang nomor satu di kelas welter UFC saat ini, Colby Covington, punya klaim yang mengejutkan tentang korban Kamaru Usman, Jorge Masvidal.
Colby Covington baru saja mempertegas posisinya di peringkat penantang kelas welter UFC.
Kemenangan susah payah pada jadwal tarung bulan September lalu atas Tyron Woodley membuat Colby Covington berada di puncak peringkat saat ini.
Usai pertarungan dengan Woodley, dua nama besar masuk target Covington.
Selain tentunya sang juara kelas welter, Kamaru Usman, jagoan incaran Covington adalah Jorge Masvidal.
Baca Juga: Begini Kondisi Mengerikan Tulang Rusuk Tyron Woodley Pasca Remuk pada UFC Fight Night 178
Mendapatkan tantangan dari Covngton, Masvidal yang baru saja dipecundangi Usman pada bulan Juli lalu bergeming sama sekali.
Masvidal justru kental dikait-kaitkan berduel dengan jagoan kelas welter lainnya, Nate Diaz, hingga bintang UFC, Conor McGregor.
Kondisi tersebut jelas membuat Covington naik pitam.
"Pria itu, maksud saya dia tidak punya pilihan, dan dia pikir dia akan bertarung dengan Conor McGregor, juga ingin bertarung mudah dengan Nate Diaz," ungkap Covington kepada Submission Radio dilansir Juara.net dari MMA Junkie.
"Pria ini sedang depresi sekarang. Anda tidak mau bertarung dengan nomor satu di dunia? Saya nomor satu di dunia," sambungnya.
Covington selanjutnya mengklaim Masvidal tengah takut dan bersembunyi darinya.
Baca Juga: Ditolak Khabib, The Ultimate Fighters Kini Bidik Jorge Masvidal-Colby Covington
"Ada alasan mengapa dia tidak mau bertarung dengan saya. Dia pernah mengalami pertarungan tersebut sebelumnya. Dia tahu ke mana pertarungan bakal berjalan dan dia tidak mau malu di hadapan dunia. Jadi, dia bersembunyi sekarang," cerita Covington.
"Mereka (UFC) mengatakan bahwa mengajaknya berduel dengan saya adalah hal yang berat karena ia tidak mau melakukannya," imbuh Covington.
Dulu hubungan Covington dengan Masvidal berjalan cukup harmonis.
Kedua jagoan UFC ini bahkan pernah saling dukung sebagai rekan latihan.
Semua berubah setelah ketidakcocokan di antara keduanya mulai terasa.
Bertarung sebenarnya jadi jalan paling benar untuk menuntaskan perselisihan di antara dua korban keganasan Usman ini.
Baca Juga: Dulu Benci Parah, Bos UFC Akui Kini Jagokan Kamaru Usman