Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET – Penantang ranking 2 kelas menengah UFC, Paulo Costa, terkejut dengan kekalahan petarung yang ia anggap sebagai jagoan komplet dari Israel Adesanya.
Belakangan ini manajer Paulo Costa, Wallid Ismail, menuturkan bahwa kebencian sang petarung terhadap juara kelas menengah, Israel Adesanya, akan membantunya melalui laga ke depan.
Penyebab kebencian Paulo Costa tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah kekalahannya dari Israel Adesanya di UFC 253.
Walau masuk oktagon dengan rekor mentereng dan dengan kemenangan berturut-turut, pada pertarungan itu Paulo Costa kalah dari Israel Adesanya dengan TKO di ronde kedua.
Dengan kekalahan itu, Costa bukan cuma gagal merebut titel kelas menengah dari genggaman Adesanya tetapi rekor tak terkalahkannya juga patah.
Namun, ternyata bukan hanya itu sumber kebencian Borrachinha pada The Last Stylebender.
Costa menuturkan bahwa dirinya pernah bertaruh untuk lawan Israel Adesanya yang ia anggap sebagai jagoan komplet pada laga sebelumnya.
Baca Juga: Kebencian pada Israel Adesanya Bantu Paulo Costa Seberangi Laga Hidup Mati
Dilansir Juara.Net dari Sportskeeda, Paulo Costa terkejut bahwa Israel Adesanya mampu mengalahkan Robert Whittaker, yang ia anggap sebagai petarung dengan kemampuan yang komplet.
“Saya pikir Whittaker akan mengalahkan Adesanya.” tutur Paulo Costa.
“Kita tahu Adesanya lebih berdimensi tunggal.”
“Dia terkenal tidak memiliki banyak kemampuan grappling, takedown, jiu-jitsu, judo, dan lain-lain.”
“Sebaliknya, Whittaker punya semua itu.”
“Jadi saya bertaruh untuk Whittaker bisa mengalahkan Adesanya.”
“Menurut saya, Whittaker adalah petarung yang benar-benar komplet.”
“Mungkin bukan yang terkuat, tetapi dia lebih komplet.” pungkas petarung asal Brasil tersebut.
Baca Juga: UFC 259 - Satu Pukulan Jan Blachowicz Tumbangkan Israel Adesanya
Paulo Costa sendiri akan menghadapi Robert Whittaker pada pertengahan April mendatang, tepatnya pada tanggal 18 April.
Sebelumnnya ada wacana bahwa pertarungan tersebut akan dimajukan dari jadwal semula.
Akan tetapi, petarung berjulukan Si Penghapus tersebut menolak hingga akhirnya pertarungan tersebut dihelat di tanggal semula.
Kedua petarung diketahui memiliki ranking berundak dengan Robert Whittaker berada di puncak dan Paulo Costa di ranking 2.
Laga ini sendiri kabarnya akan menentukan siapa yang berikutnya akan menantang sang raja kelas menengah, Israel Adesanya, dalam duel perebutan titel.
Tidak aneh jika Wallid Ismail selaku manajer Paulo Costa menyebut laga ini sebagai pertarungan hidup mati.