Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petarung berjulukan Predator, Francis Ngannou, membagikan kisah perjuangannya menjadi jagoan UFC dari makan makanan sampah hingga masuk penjara.
Jagoan berjulukan Predator, Francis Ngannou, dijadwalkan kembali menghadapi Stipe Miocic pada akhir pekan ini.
UFC 260 akan menampilkan duel Francis Ngannou vs Stipe Miocic sebagai pertunjukan utama berupa perebutan gelar juara kelas berat pada hari Minggu (28/3/2021) WIB di UFC APEX, Las Vegas, Amerika Serikat.
Pada pertemuan pertama tiga tahun lalu, Francis Ngannou gagal merebut sabuk juara lantaran kalah dari Stipe Miocic melalui keputusan angka mutlak.
Sebelum masuk ke arena oktagon dan menantang sang juara bertahan, Si Predator sudah mengantongi 4 kemenangan beruntun melalui KO di ronde pertama.
Namun, di balik kesuksesan pencapaian yang dirasakan Ngannou sekarang, terdapat cerita haru perjuangannya.
Kebanyakan orang mengetahui beberapa hal dasar tentang kisah Francis Ngannou seperti kepindahannya dari Kamerun ke Prancis dan jatuh cinta pada olahraga MMA.
Baca Juga: UFC 260 - Terkenal Brutal, Si Predator Pernah Bikin Duel Paling Memble
Namun, dalam wawancara bersama Bleacher Reports, Francis Ngannou mengungkapkan fakta lebih banyak dari cerita tersebut, yakni keinginan awalnya menjadi seorang petinju, bukan atlet MMA.
"Perjalanan saya dari Kamerun ke Maroko hampir terjadi selama setahun."
"Setahun menjadi warga ilegal, melewati perbatasan, tinggal di semak-semak, mencari makanan dari sampah, menjalani kehidupan yang kacau," ucap Francis Ngannou dikutip Juara.net dari BJPenn.
Setelah sampai di Maroko, tujuan selanjutnya Ngannou adalah menuju Eropa.
Supaya bisa melakukanya, dia pergi ke Spanyol secara ilegal.
Saat di Spanyol, petarung berusia 34 tahun ini tertangkap dan masuk ke penjara selama dua bulan.
"Itu lebih membuat stres daripada menakutkan. Ketika kami sampai di Spanyol, untuk pertama kalinya, kami agak santai meskipun di penjara."
Baca Juga: UFC 260 – Lawan Raja Monster, Sang Predator Asah Kuku Jari Kaki
"Kami tahu kami akan masuk penjara ketika sampai di Spanyol. Kami akan bebas setelah itu, tetapi pertama-tama kami akan masuk penjara," kata Ngannou.
"Ada banyak tekanan dalam pikiran kami. Itu seperti penjara mental, bukan penjara fisik. Itu sangat sulit," pungkas Francis Ngannou.
Perjuangan berat yang dilalui Ngannou bisa segera terbayarkan akhir pekan ini.
Dirinya bakal bertarung memperebutkan gelar juara kelas berat di UFC 260.
Momen ini adalah kesempatan untuk membuktikan dirinya sebagai juara dunia dengan mengalahkan Stipe Miocic.
Baca Juga: Raja Raksasa Berminat Uji Nyali Lawan Dua Raja Tinju Dunia Kelas Berat