Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pengamat MotoGP kondang, Carlo Pernat, menyampaikan komentar yang cukup pedas pada kubu tim tempat Marc Marquez bernaung, Honda.
Baru dua seri balapan MotoGP 2021 berjalan, rapor merah masih menggerayangi kubu tim Honda.
Absen panjangnya Marc Marquez sepertinya masih belum bisa ditutupi oleh jagoan baru Honda di MotoGP 2021, Pol Espargaro.
Dalam dua seri balapan di Losail, Qatar, prestasi terbaik Pol Espargaro adalah finis di tempat ke-8.
Sementara itu, pengganti Marc Marquez sementara di MotoGP 2021, Stefan Bradl, hanya mampu menggondol tempat terbaik di posisi ke-11.
Duo pembalap Repsol Honda tentu bernasib lebih mujur ketimbang duo LCR Honda sejauh ini di MotoGP 2021.
Bayangkan saja, adik Marc Marquez, Alex Marquez, dua kali gagal finis atau did not finish (DNF), sedangkan Takaaki Nakagami terbaik hanya finis di tempat ke-17.
Aroma bobrok ini nampaknya juga terendus oleh pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
Baca Juga: Hasil MotoGP Doha 2021 - Ducati Kecele Yamaha Lagi, Valentino Rossi Masih Megap-megap
Saking suramnya, Carlo Pernat bahkan menyebut keadaan Honda saat ini seperti neraka.
"Ini adalah neraka," kata Carlo Pernat dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.
Tentu saja Pernat menjelaskan dengan terperinci akan klaim mengejutkannya soal Honda di MotoGP 2021 tersebut.
Ketergantungan Honda atas Marc Marquez, dan buruknya performa Pol Espargaro langsung disorot tajam oleh Pernat.
"Itu adalah Marc Marquez, 150 persen ketergantungan dan mereka tidak boleh tenggelam seperti ini," terangnya.
"Untuk sekarang, Pol Espargaro terlihat seperti sebuah kegagalan," sambung sang pengamat MotoGP.
Kondisi Honda makin parah karena LCR juga belum baik-baik saja di MotoGP 2021.
Pernat meyakini bahwa mundurnya Alex Marquez ke tim satelit sedikit banyak memengaruhi mentalnya.
Baca Juga: Pendepak Valentino Rossi Ternyata Tak Ngeri-Ngeri Amat di MotoGP Doha 2021
Di saat yang sama, Takaaki Nakagami juga belum bisa menunjukkan performa terbaiknya.
"Alex Marquez terdegradasi dan hal itu memengaruhi mentalnya," tutur pengamat MotoGP berusia 72 tahun itu.
"Nakagami belum bisa membuat kejutan dalam hal kualitas," tutup Pernat.
Meski begitu, tentu saja bukan tidak mungkin Honda dapat mengubah kondisi neraka ini menjadi surga ke depannya.
Apalagi musim MotoGP 2021 masih cukup panjang.
Setelah dua seri di Qatar, selanjutnya ajang kebut-kebutan motor bakal kembali ke Eropa.
Negara di semenanjung Iberia, Portugal, didapuk sebagai penyelenggara seri MotoGP 2021 selanjutnya.
Baca Juga: Rebut Motor Pembalap Muda, Valentino Rossi Mending Minggat dari MotoGP