Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Monster baru UFC, Khamzat Chimaev, bicara soal pilihannya untuk tidak memilih lawan dari kelas tertentu menyangkut nama Israel Adesanya, Jan Blachowicz, hingga Brock Lesnar.
"Smesh Everybody" atau 'Hajar semuanya" adalah kata ikonik milik monster baru UFC, Khamzat Chimaev.
Sejak kemunculannya pada tahun 2020, Khamzat Chimaev memang gencar membangun citra jagoan UFC yang bisa bertarung dengan siapa saja.
Buktinya ia sudah menggelar dua pertarungan di dua kelas UFC, yakni kelas welter dan kelas menengah.
Baru-baru ini, Khamzat Chimaev bahkan berbicara soal kemungkinan dirinya bertarung di kelas berat ringan hingga melawan Brock Lesnar yang notabene seorang jagoan kelas berat.
Tidak lupa ia juga menyeret jawara kelas menengah, Israel Adesanya, dan raja kelas berat ringan UFC, Jan Blachowicz.
"Bagi saya, hal itu (masalah limit berat) bukan sesuatu yang penting. Dua kelas sudah menanti saya yakni di kelas welter dan kelas menengah. Saya juga bisa ke kelas berat ringan," kata Khamzat Chimaev kepada ESPN dilansir Juara.net dari MMA Fighting.
"Saya bisa menghabisi Jan Blachowicz juga, Israel Adesanya juga orang yang kalah dari dia."
Baca Juga: Balik ke Oktagon, Khamzat Chimaev Jadi Mike Tyson dan Muhammad Ali Versi MMA
"Saat sehat, saya bisa bertarung dengan semuanya. Itu bukanlah hal yang penting, Brock Lesnar juga bisa," tandas Chimaev makin pongah.
Tentunya omongan Chimaev ini bukan hanya merah di bibir semata.
Chimaev kemudian menceritakan pengalamannya berlatih tanding dengan jagoan berbobot lebih berat darinya.
Chimaev memang sering membagikan video latihan bersama jagoan UFC asal Swedia lainnya, Alexander Gustafsson dan Ilir latifi.
"Saya melakoni banyak sekali duel di luar. Suatu hari, saya pernah melakoni 10 pertarungan di luar, sebuah pertarungan jalanan," ceritanya.
"Jika tidak cederam saya bisa bertarung tiga sampai empat kali sehari. Di sasana, kami berlatih tanding dengan banyak sekali orang. Kami berganti lawan setiap saat dan lawan saya selalu punya bobot lebih berat."
"Alex (Gustafsson) 100 kg, Ilir (Latifi) 110 kg. Saya berlatih tarung dengan orang-orang ini. Jika saya bisa berlatih tarung dengan monster ini, saya akan membunuh semua orang di semua kelas," imbuhnya.
Akhirnya, Chimaev hanya merasa seharusnya tidak ada limit berat badan dalam sebuah pertarungan.
Baca Juga: Penyakit Tak Bisa Kendalikan Apa yang Dipunyai Khamzat Chimaev
"Sungguh, saya tidak suka menunjukkan bahwa saya orang yang kuat dan lain sebagainya, tetapi menurut saya hal itu sah-sah saja," tutur Chimaev.
"Pertarungan adalah pertarungan. Jika Anda bertarung dengan orang berbobot 200 kg di luar, apakah Anda akan berkata: 'Tidak mau, Anda bukan kelas berat badan saya'? Anda harus bertarung," tutup jagoan UFC berjulukan Si Serigala tersebut.
Usai sempat gemparkan dunia dengan pernyataan pensiun dininya, Chimaev akhirnya menarik keputusan tersebut.
Kini Chimaevv tengah menatap mantap momen kembalinya ke oktagon usai porak poranda karena COVID-19.
Bulan Agustus jadi pilihan utama Chimaev untuk kembali mengamuk di dalam oktagon.
Akan tetapi, belum ada informasi mengenai siapa yang bakal menjadi lawan Chimaev.
Baca Juga: Di Tempat Asal Khamzat Chimaev, Jagoan MMA Gebuk KO Lawan saat Wasit Belum Siap