Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET – Bos tim Tech 3 KTM, Herve Poncharal, berkata bahwa usai balapan MotoGP Prancis 2021 di Le Mans, Danilo Petrucci layak dipanggil sebagai pawang hujan.
Danilo Petrucci tercatat mendapat hasil yang sama sekali tidak mengecewakan saat berkendara di Le Mans pada Minggu (16/5/2021)
Memulai dari urutan ke-22 di FP2, Danilo Petrucci berhasil finis di urutan ke-5 pada seri MotoGP Prancis 2021 yang berlangsung di Sirkuit Le Mans.
Meski tidak semanis tahun lalu yang mana ia berhasil menjadi juara, Danilo Petrucci agaknya perlu bersyukur akan hasil yang telah dicapainya ini.
Pasalnya , dalam seri-seri sebelumnya di MotoGP 2021, Petrucci selalu gagal meraih hasil yang memuaskan.
Pada dua seri balapan pertama di Qatar dan Doha, dia bahkan tidak mendapatkan satu poin pun.
Mengenai kesukesan Petrucci kali ini, bos tim Tech 3 KTM, Herve Poncharal, membagikan kunci kesuksesan sang pembalap.
Baca Juga: Tampil Nelangsa di MotoGP 2021, Danilo Petrucci Berharap Tuah Le Mans
Tidak seperti pembalap lain yang kesusahan di sirkuit basah, Poncharal bahkan berkata bahwa Petrucci sangat terbantu oleh hujan.
Tidak hanya itu, Poncharal juga mengubung-hubungkan kesuksesan ini dengan keberhasilan pada gelaran MotoGP tahun lalu di Le Mans.
Sama-sama sukses di sirkut basah, Poncharal bahkan sampai menjuluki Petrucci dengan sebutan master hujan atau pawang hujan.
“Dalam pemanasan di tengah hujan, kami melihat Danilo yang sama seperti yang kami lihat di Le Mans pada tahun 2020,” kata Poncharal.
“Tidak masalah apakah dia mengendarai sepeda motor merah atau KTM oranye di Sirkuit Bugatti. Dia masih master hujan!”
“Tidak ada yang berdoa agar hujan di Grand Prix.”
“Tetapi, ketika kami melihat betapa kuat dan nyamannya Danilo dalam pemanasan basah, hal itu pertanda baik karena Anda juga belajar sesuatu di tengah hujan.”
“Sebenarnya kami benar-benar mengalami perlombaan hujan yang sesungguhnya.”
Baca Juga: Tidak Nyaman dengan Ban Baru, Danilo Petrucci Mau Jadi Anak Baik KTM Saja
“Pada awal balapan yang basah kami sedikit mengalami kesulitan karena ban kami lebih keras daripada kompetisinya sendiri.”
“Tetapi, ketika trek mengering, kami jauh lebih cepat daripada yang lain.”
“Meski sempat semikering dan semibasah, Danilo telah membuktikan dirinya bisa menjadi yang terdepan kendati grip tidak maksimal," pungkas bos Tec3 KTM ini.
Danilo Petrucci memang dikenal ahli dalam sirkuit basah.
Jauh sebelum Le Mans, Petrucci juga pernah finis di urutan kedua pada MotoGP Misano 2017.