Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET – Pembalap MotoGP dari tim KTM, Danilo Petrucci, menyebut Sirkuit Mugello lebih sulit dibandingkan Le Mans meski berstatus sebagai raja terakhir lintasan balap di Italia tersebut.
Danilo Petrucci bakal melakoni lomba di kandang sendiri pada seri kelima MotoGP 2021 yang berlangsung pada 30 Mei mendatang.
Pasalnya, seri tersebut bakal diadakan di Italia yang mana adalah negara asal Danilo Petrucci.
Digelar di Mugello, Petrucci diketahui memiliki beberapa kenangan manis di sirkuit ini.
Danilo Petrucci tercatat berhasil memenangi balapan terakhir yang diselenggarakan di Mugello pada tahun 2019.
Pembalap KTM ini bahkan menunjukkan magisnya dengan menyalip pembalap sekaliber Andrea Dovizioso dan Marc Marquez pada lap terakhir.
Selain itu, saat masih bersama Pramac pada tahun 2017, Petrucci juga berhasil masuk podium kala beraksi di Mugello.
Baca Juga: Le Mans Semakin Mantapkan Danilo Petrucci sebagai Pawang Hujan
Sayangnya, Petrucci tidak bisa kembali menunjukkan ikatan magisnya dengan Mugello pada tahun 2020 karena sirkuit Italia tersebut dilewatkan karena adanya pembatasan terkait pandemi COVID-19.
Dapat kembali ke Mugello, Petrucci tentu sangat antusias dalam menyambut seri balapan kali ini.
Dilansir Juara.net dari Crash.net, Danilo Petrucci memberikan komentarnya terkait balapan tersebut.
“Saya sangat senang bisa kembali ke Mugello, salah satu sirkuit favorit saya.”
“Terakhir kali berlomba di sini, saya memenangi balapan, yang merupakan sebuah kenangan indah."
"Saya sangat menyukai treknya, saya sering berkendara ke sana di masa lalu.”
“Jadi, saya mengetahuinya dengan sangat baik.”
“Hal ini bisa membantu kami untuk meningkatkan performa motor lagi.”
Baca Juga: Tampil Nelangsa di MotoGP 2021, Danilo Petrucci Berharap Tuah Le Mans
Meskipun pernah berhasil menjadi juara dalam balapan di Mugello dan sudah mengetahui sirkuit dengan baik, Petrucci menganggap Mugello akan lebih sulit daripada Le Mans.
Dengan kata lain, pembalap berusia 30 tahun ini menganggap sirkuit di Prancis tersebut lebih mudah dari Mugello.
Alasan Petrucci menganggap Mugello lebih sulit adalah karena terdapat lintasan lurus panjang yang membutuhkan akselarasi yang baik.
“Yang pasti, ini akan lebih sulit daripada di Le Mans.”
“Itu karena ada lintasan lurus yang panjang di mana Anda membutuhkan akselerasi yang baik.”
“Tetapi, kami sedikit menderita di area tersebut pada tahun ini.”
"Jadi, ini akan berat, tetapi di sisi lain, saya sudah tidak sabar untuk balapan lagi di Mugello,” pungkas pembalap kelahiran Terni ini.
Dengan sejarah yang bagus di Mugello, mungkin saja Petrucci akan sanggup meneruskan tren positifnya dari Le Mans kala ia berhasil finis di urutan kelima.