Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jagoan Kelas Berat Ungkap Efek Ngeri Francis Ngannou sebagai Raja Divisinya

By Reinaldo Suryo Negoro - Rabu, 2 Juni 2021 | 12:00 WIB
Francis Ngannou saat meng-KO Alistair Overeem pada 2017. (TWITTER @MMAFIGHTING)

JUARA.NET – Petarung kelas berat UFC, Marcin Tybura, mengungkapkan efek ngeri dari keberhasilan Francis Ngannou menjadi di divisnya.

Seperti diketahui, Francis Ngannou berhasil mengalahkan Stipe Miocic pada laga main event UFC 260.

Dengan mengalahkan Stipe Miocic, Francis Ngannou ditahbiskan menjadi raja baru kelas berat UFC.

Pergantian penghuni takhta raja ini tentunya memberikan imbas pada divisi tersebut.

Salah satu efek yang ditimbulkan dari pergantian juara ini adalah pada citra kelas terkait.

Pasalnya, citra tersebut secara tidak langsung juga memiliki pengaruh pada kewibawaan dan kepercayaan diri para petarungnya.

Di dalam kasus Francis Ngannou, imbas dari keberhasilannya menjadi raja juga memiliki dampak pada citra dan kepercayaan diri para petarung kelas berat.

Baca Juga: Francis Ngannou Tidak Beruntung, Stipe Miocic 100 Persen Tahu Cara Bekuk Predator

 

Efek dari pendudukan petarung Kamerun ini diungkapkan oleh salah satu jagoan kelas berat UFC, Marcin Tybura.

Dalam wawancara eksklusif dengan Juara.net, Marcin Tybura mengungkapkan dampak dari dikuasainya tajhta raja kelas berat oleh Francis Ngannou.

“Keberhasilan Francis Ngannou menjadi juara saya pikir bagus untuk divisi ini.” kata Marcin Tybura.

“Dia besar sekali, kelihatan berbahaya, dan orang benar-benar takut melihatnya.”

“Dengan dia menjadi juara, terlihat sangat bagus untuk divisi kelas berat karena sabuk juara dipegang orang yang tepat.”

Marcin Tybura dan Francis Ngannou sebenarnya tidak jauh berbeda dalam hal lamanya pengalaman di divisi kelas berat UFC.

Francis Ngannou diketahui memulai kariernya di divisi monster tersebut pada 19 Desember 2015 dengan kemenangan KO melawan Luis Henrique.

Baca Juga: Kunci Mentasnya Jon Jones vs Francis Ngannou Bernama Richard Schaefer

 

Di sisi lain, Marcin Tybura, yang merupakan jagoan ranking 11, mengawali kariernya di divisi tersebut pada tanggal 10 April 2016 kala kalah dengan angka mutlak dari Timothy Johnson.

Secara kebetulan, pada hari yang sama dengan laga debut jagoan Polandia itu, Francis Ngannou juga melakoni laga keduanya di UFC melawan Curtis Blaydes

Itu artinya kedua jagoan ini bisa dibilang sosok yang sudah berpengalaman di kelas berat UFC.

Berperan sebagai petarung yang lebih berpengalaman dari sebagian jagoan di kelasnya, dalam kesempatan yang sama, Tybura juga memberikan wejangan bagi para petarung baru.

“Saya pikir divisi ini bergerak dalam kondisi yang bagus dan arah yang benar.” tungkasnya

“Petarung yang baru harus bisa menyamakan langkah dengan para veteran.” pungkas jagoan dengan rekor 21-6 itu.

Marcin Tybura sendiri bakal manggung di UFC Vegas 28 pada akhir pekan nanti.

Tybura akan melawan Walt Harris dala laga co-main event UFC Vegas 28.

Jika mampu menaklukkan Harris, Tybura kemungkinan besar akan bisa masuk ranking 10 besar kelas berat.

 

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P