Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Raja kelas menengah UFC, Israel Adesanya, sedari awal tidak tertarik menghadapi Marvin Vettori tetapi kemenangan Kamaru Usman mengubah segalanya.
Pada akhir pekan ini, kompetisi seni bela diri campuran atau MMA nomor wahid, UFC, kembali mengadakan pertarungan jagoan-jagoan terbaiknya.
Kali ini UFC akan menghelat duel perebutan sabuk juara kelas menengah antara Israel Adesanya vs Marvin Vettori.
Duel keduanya bakal terhelat di gelaran UFC 263 pada Minggu (13/6/2021) WIB, di Gila River Arena, Glendale, Arizona, Amerika Serikat.
Israel Adesanya dan Mavin Vettori sebetulnya sudah pernah bertemu di tahun 2018.
Saat itu Israel Adesanya berhasil menang melalui split decision.
Sejak saat itu sang lawan, Marvin Vettori, terus mengklaim bahwa dirinya memenangi duel tersebut dan ingin mendapatkan pertarungan ulang menghadapi Israel Adesanya.
Sekarang keduanya kembali dipertemukan dan rivalitas di antara Israel Adesanya dengan Marvin Vettori sudah ditunjukkan saat keduanya berada di dalam hotel.
Jagoan berjulukan The Last Stylebender ini segera berkata bahwa lawannya tersebut tidak segarang saat bertemu secara langsung.
"Saya pergi menuju tangga dan saya merasakan akan terjadi sesuatu. Jadi, saya mengatakan kepada saudara saya untuk mendampingi ketika berada di elevator," kata Israel Adesanya kepada TheMacLife.
Baca Juga: UFC 263 - Soal Ilmu Duel MMA, Israel Adesanya Dapat Nilai Merah
"Saya menuju tangga dan melihat pengamanan begitu tegang. Saya melihat ke kanan dan melihat Leon. Ada Marvin di sisi lain."
"Saya melambaikan tangan ke arahnya dan dia terlihat ketakutan. Dia tetap melihat ke belakang dan saya berkata untuk Steve (petugas keamanan UFC) bahwa saya tidak akan melakukan apa-apa kepadanya."
"Dia juga tidak melakukan apa-apa, kemudian saya menuju tempat tes COVID-19 dan pergi untuk check-in, kebetulan dia juga berada di sana."
"Saya berjalan ke arahnya dan menjabat tangan dia seperti yang saya lakukan dengan Paulo Costa."
"Orang-orang berpikir ini sebuah permainan. Ini bukan sebuah permainan. Ini sebuah taktik perang. Saya memahami permainan ini," lanjut Adesanya dikutip Juara.net dari BJPenn.
"Saya menghampiri dan menjabat tangannya dan melakukan hal yang sama seperti yang saya bicarakan di Las Vegas. Dia hanya bisa tersenyum-senyum."
"Anda tahu dia kenapa? Dia tidak memiliki kru bersama dengannya."
"Jika saya sendirian dan dia membawa gerombolan bersamanya, saya akan menyimpan energi yang sama. Saya seorang masyarakat sipil, ketika saatnya tiba saya akan menghajarnya," jelas Adesanya.
Baca Juga: UFC 263 - Saking Bencinya, Israel Adesanya Bakal Sendawa di Depan Wajah Marvin Vettori
Meskipun Adesanya dan Vettori memiliki persaingan panas, ini bukan duel yang diinginkan sang juara bertahan.
Sebaliknya, Adesanya ingin melawan seorang penantang baru.
Namun, hal tersebut berubah setelah Israel Adesanya menyaksikan kemenangan KO Kamaru Usman atas Jorge Masvidal.
Kemenangan Kamaru Usman tersebut menginspirasi Israel Adesanya menerima tantangan Marvin Vettori yang berulang kali menantangnya seperti Masvidal terus-terusan menantang Usman.
"Ini karena Robert Whittaker tidak ingin mengambilnya. Mereka menginginkan duel itu terjadi di bulan September atau Oktober."
"Lalu saya seperti: 'Siapa yang akan naik menantang saya di bulan Juni? Dia (Marvin Vettori) muncul, jadi sebuah pujian untuk dia melakukan hal itu," lanjut Israel Adesanya.
"Dia harus mengejar dan mencengkeram kesempatan ini. Saya enggan pada awalnya, tetapi saya melihat Usman membereskan pekerjaan pada duel ulang dan mengatasi Jorge Masvidal."
"Saya terinspirasi sekarang. Saya ingin menghajar orang ini habis-habisan. Saya ingin membungkam Vettori. Benar-benar membungkam seutuhnya," pungkas Adesanya.
Baca Juga: UFC 263 - Israel Adesanya Jamin Duel Main Event Tidak Butuh Juri