Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya membuat keputusan ini dengan mudah sekali. Jika saya merupakan yang terbaik di dunia, maka saya harus mengalahkan Conor dan bertarung untuk sabuk juara," kata Dustin Poirier dikutip Juara.net dari Sportskeeda.
"Keputusan ini seperti saya melipatgandakan beban kepada diri sendiri."
"Anda tahu, saya seorang penjudi dan yakin dengan kemampuan bertarung saya. Jadi, saya hanya perlu menggandakan hal itu," ujar Poirier.
Alasan lain di balik keputusan Poirier memilih laga trilogi melawan McGregor adalah karena pertarungan ini mampu mendatangkan bayaran yang lebih banyak untuk dirinya sendiri.
Duel yang dilakoni Dustin Poirier selain menghadapi Conor McGregor hanya menghasilkan uang tidak begitu banyak.
Hal itu terbukti di pertemuan kedua dalam gelaran UFC 257, di mana Dustin Poirier berhasil mendapatkan bayaran sebesar 1 juta dolar AS atau setara 14,5 miliar rupiah.
Pendapatan tersebut mencapai kira-kira tiga kali lipat dari jumlah yang Poirier terima untuk pertarungan sebelumnya.
Tentu di pertemuan ketiga ini, Dustin Poirier dan Conor McGregor dipastikan bakal mendapatkan keuntungan yang melimpah dalam gelaran UFC 264.
"Jika saya bertarung untuk sabuk juara, saya tidak akan mendapatkan bayaran dari pay-per-view (hak siar)," lanjut Dustin Poirier.
"Saya akan mendapatkan gaji pokok, mungkin bahkan tidak mencapai sepertiga dari gaji pokok saya untuk pertarungan ini. Hal itu tidak masuk akal. Anda tahu, saya seorang petarung pencari hadiah."
Baca Juga: UFC 264 - Apesnya Sean O’Malley, Dapat Lawan Pengganti yang Kian Cupu