Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Momen menarik tersaji pada final karate nomor kumite putra kelas di atas 75 Kg Olimpiade Tokyo 2020, kala jagoan Arab Saudi, Tareg Ali Hamedi, dinyatakan kalah justru setelah meng-KO lawannya, Sajad Ganjzadeh.
Olimpiade Tokyo 2020 menjadi sebuah sejarah sendiri bagi dunia karate.
Pasalnya, hajatan di Tokyo tersebut merupakan Olimpiade pertama yang memasukkan karate dalam jadwalnya.
Masuknya karate ke Olimpiade tentu juga merupakan kabar baik bagi mixed martial arts atau MMA pada umumnya.
Bukan tidak mungkin jika prediksi mantan jagoan UFC, Khabib Nurmagomedov, yang menargetkan MMA masuk Olimpiade bakal segera terwujud.
Menariknya, debut karate di Olimpiade agaknya bakal dikenang karena hal lain.
Semua terjadi karena KO yang dicetak jagoan Arab Saudi, Tareg Ali Hamedi, pada final karate nomor kumite kategori putra kelas +75 Kg.
Baca Juga: Atlet Olimpiade Tokyo 2020 Mundur demi Melawan Setan, Dua Legenda UFC sampai Buka Suara
Pada final yang digelar Sabtu (7/8/2021) waktu setempat, Tareg Ali Hamedi bertemu jagoan asal Iran, Sajad Ganjzadeh.
Tengah dalam posisi unggul angka 4-1, Hamedi tiba-tiba melepas tendangan secepat kilat ke arah kepala Ganjzadeh.
Akibat dari tendangan Hamedi tersebut ternyata lebih parah dari yang diduga.
Bak dalam duel MMA, tendangan Hamedi membuat Ganjzadeh terlempar dan seketika langsung KO di atas tatami.
Melihat kondisi ini, wasit segera memberikan hitungan kepada Ganjzadeh hingga akhirnya duel dihentikan.
Here is the fight-ending kick. Tareq was leading 4-1 and would have scored another 3 points. I think a serious warning would have done it and the opponents should have been DQd due to not being able to continue the final. #karate #Olympics pic.twitter.com/Pol8bGqKuG
— Adam S. Kovacs???? (@adam_skovacs) August 7, 2021
Menariknya, KO luar biasa Hamedi justru membuatnya kalah dan batal membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Dilansir Juara.net dari Bloodyelbow, hal tersebut dapat terjadi karena dalam aturan karate nomor kumite, seorang jagoan memang tidak boleh menghajar KO lawannya.
Pertarungan yang terhenti itu ternyata sampai menarik perhatian presiden ajang tarung karate bertajuk Karate Combat, Adam Kovacs.
Dalam media sosialnya, Kovacs mengaku bersedia menggelar duel ulang di antara dua karateka tersebut di bawah payung organisasinya.
Baca Juga: Obrak-abrik Olimpiade Tokyo 2020, Monster Gulat Dagestan Ganyang MMA?
Tentu saja, Hamedi bebas membuat KO lawan jika bertarung di Karate Combat.
"Karena Sajad Ganjzadeh sudah tergabung dengan kami, maka kita bisa menggelar duel ulang di bawah peraturan Karate Combat," tulis Kovacs.
"Mari kita lakukan," sambungnya bersemangat.
As Sajad is already under contract with us we can run this back under the @KarateCombat rules. Let’s do it. #karate #KarateCombat #Tokyo2020
— Adam S. Kovacs???? (@adam_skovacs) August 7, 2021
Untuk diketahui, karate dan MMA punya hubungan cukup harmonis.
Terdapat beberapa jagoan MMA khususnya UFC yang menjadikan karate sebagai senjata mereka.
Yang paling terkenal jelas mantan petarung kelas berat ringan UFC, Lyoto Machida.
Berbekal ilmu karate-nya, Lyoto Machida merupakan momok mengerikan di UFC pada periode tahun 2007-2009.
Kebanggaan karate di UFC kini dilanjutkan oleh petarung berjulukan Si Bocah Ajaib, Stephen Thompson.
Baca Juga: Lawan Terakhir, Bocah Ajaib Ogah Pensiun sebelum Bertemu Kamaru Usman