Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Khabib Nurmagomedov menyatakan bahwa dia bisa saja menjadi pembunuh kala berduel melawan Conor McGregor.
Seperti yang diketahui, Khabib Nurmagomedo dan Conor McGregor punya perseteruan terpanas di UFC 229 yang dihelat pada 6 Oktober 2018.
Panasnya persaingan dua petarung ini sudah tercipta sejak sesi awal helatan tersebut.
Conor McGregor melontarkan kata-kata yang menyinggung agama, keluarga, dan tempat asal Khabib Nurmagomedov.
Hal ini tentu saja membuat panas pihak petarung asal Dagestan.
Namun, Khabib memilih menunggu momen yang tepat untuk membalas kata-kata hinaan McGregor, yakni pada duel di atas oktagon.
Pada akhirnya, Khabib Nurmagomedov membalasnya dengan mengalahkan McGregor memakai kuncian rear naked choke.
Baca Juga: Khabib Resmi Kembali ke UFC, Bukan sebagai Petarung atau Pelatih
Meski Conor McGregor sudah melakukan tap tanda menyerah, Khabib sempat tidak mau melepaskan cekikannya.
Akhirnya Herb Dean selaku pengadil pertarungan datang dan melepaskan cengkeraman Khabib.
Meski sudah berlangsung hampir 3 tahun, Khabib baru-baru ini kembali membahas pertarungan tersebut.
"Anda melihat apa yang terjadi pada 6 Oktober," kata Khabib Nurmagomedov seperti dilansir Juara.net dari Sportskeeda.
"Hilangkan Herb Dean dan Anda akan mengerti apa yang akan terjadi."
"Seseorang bisa mati karena cengkeraman seperti itu."
"Jika Anda mau, saya bisa mencekik Anda di balik tirai dan Anda akan melihat apa yang akan terjadi."
Baca Juga: Lawan Dustin Poirier Ketahuan Belangnya, Conor McGregor Sudah Jadi Ayam Sayur
"Ketika seseorang mencekik Anda dan orang ini telah melakukannya selama 30 tahun, ini adalah senjata jarak dekat."
"Jika tidak ada wasit, apa yang akan terjadi?"
"Herb Dean melepaskan tangan saya, dia melepaskan cengkeraman saya," pungkas mantan juara kelas ringan UFC.
Khabib sendiri waktu itu memang sangat emosional.
Dia sampai memanjat pagar dan menyerang salah satu rekan Conor McGregor, Dillon Danis.
Akibat serangannya itu, Khabib sampai diganjar hukuman larangan berduel selama 9 bulan dan denda sebanyak 500 ribu dolar AS atau sekitar 7,2 miliar rupiah.
"Kita mengerti segalanya. Kita mengerti apa yang bisa terjadi saat itu,"