Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gagal Penuhi Tuntutan MotoGP Modern , Valentino Rossi Sukses Bikin Patah Hati

By Reinaldo Suryo Negoro - Sabtu, 4 September 2021 | 21:00 WIB
Valentino Rossi dibuat bingung dengan ban belakang Michelin yang tak pernah bersahabat dengan motor Yamaha (MotoGP)

JUARA.NET - CEO Sky Racing Team VR46, Alberto Tebaldi, mengaku patah hati dengan kuputusan Valentino Rossi untuk pensiun dari MotoGP.

Valentino Rossi membuat heboh jagat MotoGP dengan kuputusan pensiun beberapa minggu lalu.

Pensiunnya pembalap yang kerap dianggap sebagai ikon MotoGP ini tentunya membuat haru para penggemarnya.

Namun, dampak perasaan kehilangan ini tentu saja paling besar dirasakan oleh orang-orang terdekat, termasuk sahabat Valentino Rossi.

Salah satu pria yang dikenal sebagai sahabat dekat The Doctor adalah CEO VR46, Alberto Tebaldi.

Dilansir Juara.net dari Speedweek.com, Tebaldi mengungkapkan momen kebersamaannya dengan Rossi kala mereka masih muda.

"Saya ingat ketika Valentino datang ke Sirkuit Mugello bersama kami untuk pertama kalinya saat melihat Grand Prix Italia," kata Alberto Tebaldi.

Baca Juga: Sedang Gacor-gacornya, Francesco Bagnaia Akui Bukan Pewaris Valentino Rossi

 

"Saya berusia 24 tahun, Vale 14 tahun."

"Begitulah cara kami bertemu dan begitulah semuanya dimulai."

"Kami berkemah di tenda kuning dekat tikungan Casanova-Savelli."

"Itu adalah akhir pekan yang intens dan menyenangkan yang hanya dapat Anda alami di Mugello. "

Mengenai pensiunnya pembalap bernomor 46 itu, Tebaldi mengaku patah hati mendengar pensiunnya sang sahabat.

Dia masih berharap bahwa Rossi masih lanjut untuk membalap.

"Keputusan Valentino untuk pensiun mematahkan hati kami."

Baca Juga: Valentino Rossi di MotoGP Hanya Dibuat 1.000 Tahun Sekali

 

"Kami semua berharap dia akan melanjutkan, tetapi dia jujur pada dirinya sendiri."

Meskipun begitu, sebagai sahabat, Alberto Tebaldi juga paham akan keputusan Valentino Rossi itu.

Menurutnya, balapan MotoGP modern sangat ketat dan kompetitif serta menuntut kesempurnaan yang di mana gagal diikuiti oleh Vale.

"Dia membuat keputusan berdasarkan hasil yang jauh dari harapannya."

"Namun, kami tidak percaya bahwa hasil di trek mencerminkan potensi dia yang sebenarnya."

"MotoGP modern sangat kompetitif dan ketat sehingga semuanya harus sempurna," pungkasnya seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.com.

Seperti yang dikatakan Alberto Tebaldi, Valentino Rossi dianggap gagal memenuhi tuntutan MotoGP modern.

Hal ini dibuktikan dengan penurunan perolehan poin Valentino Rossi dalam beberapa tahun terakhir.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P