Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Francesco Bagnaia mengaku mengambil langkah yang berisiko di MotoGP Amerika 2021 hingga membuatnya setara Valentino Rossi.
Sebelum ini, Francesco Bagnaia sempat mengalami kesulitan di sesi-sesi awal MotoGP Amerika 2021.
Permasalahan yang dialami Pecco ini bukan berkaitan dengan motor, namun lebih kepada Sirkuit Austin yang merupakan venue balapan kali ini.
Masalah itu adalah terkait gundukan yang ada di sirkuit tersebut.
Francesco Bagnaia sempat melayangkan protes keras pada penanggung jawab sirkuit kebanggaan warga Amerika ini.
Murid Valentino Rossi itu bahkan menyebutnya sebagai sirkuit paling berbahaya yang pernah ditemuinya.
Namun, sebuah langkah mustahil bagi penanggung jawab untuk mengatasi masalah gundukan itu dengan balapan yang tinggal dalam hitungan jam.
Alhasil, pembalap Ducati inilah yang menyesuaikan diri dan motor dengan sirkuitnya.
Baca Juga: Kritik Pedas Francesco Bagnaia untuk Sirkuit Paling Gawat yang Pernah Ditemui
Langkah ini kiranya cukup berhasil bagi pembalap bernomor 63 itu.
Francesco Bagnaia berhasil menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi dan menduduki pole position untuk MotoGP Amerika 2021.
"Saya mengambil risiko untuk melakukannya karena pagi ini saya lebih merasa berada dalam masalah," kata Francesco Bagnaia seperti dilansir Juara.net dari Crash.net.
"Kemudian kami memutuskan untuk berhenti dan mencoba membiarkan motor mengikuti gundukan dengan lebih baik."
"Saya mulai mendapatkan perasaan yang lebih baik di FP4 dan di Q2 saya bisa mendapatkan perasaan yang sama lagi."
"Lebih mudah bagi saya untuk lebih banyak memacu motor."
"Kemudian ketika melihat saya turun lebih cepat di sektor pertama dengan selisih dua persepuluh detik, saya mencoba untuk memacu lebih banyak."
"Saya sangat senang karena kami memulai akhir pekan ini dengan sedikit kesulitan dan sekarang kami kembali di atas," pungkas pembalap berusia 24 tahun itu.
Pole position di MotoGP Amerika 2021 merupakan yang ketiga beruntun yang didapatkan Bagnaia.
Sebelumnya dia mendapatkan posisi yang sama di San Marino dan Aragon.
Raihan ini membuatnya menyamai pencapaian gurunya, Valentino Rossi, di tahun 2009 sebagai pembalap Italia yang mampu meraih pole position tiga kali beruntun.