Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Raja kelas berat ringan UFC, Jan Blachowicz, membongkar strategi yang bakal ia anut dalam duel melawan petarung senja usia, Glover Teixeira.
Selain panggung untuk rekan seperguruan Khabib Nurmagomedov, Islam Makhachev, UFC 267 juga menjadi tempat Jan Blachowicz unjuk kebolehan.
Pada jadwal UFC yang dihelat 31 Oktober waktu Indonesia tersebut, Jan Blachowicz bakal menghadapi teror jagoan Brasil, Glover Teixeira.
Pertarungan nanti menjadi bentrokan mempertahankan gelar kedua yang dilakoni oleh Jan Blachowicz.
Resmi jadi raja kelas berat ringan UFC pada bulan September tahun lalu, Jan Blachowicz sebelumnya mampu menumbangkan Israel Adesanya pada pertarungan perdana sebagai juara bertahan.
Hadapi Glover Teixeira, Jan Blachowicz tak malu-malu mengumbar strateginya untuk duel UFC 267 nanti.
Menariknya, Jan Blachowicz memilih strategi menyiksa Glover Teixeira pelan-pelan ketimbang mengincar KO cepat seperti yang biasa ia lakukan.
Baca Juga: Begini Jawaban Garang Raja Kelas Berat Ringan UFC saat Ditanyai Warna Favoritnya
Strategi ini dibeberkan Blachowicz perlu ia lakukan untuk menghadapi jagoan tipikal rubah tua seperti Teixeira.
"Anda tidak bisa terlalu cepat karena dia pria yang pintar, dia seperti seekor rubah tua," ujar Blachowicz dilansir Juara.net dari Bloodyelbow.
"Dia punya banyak sekali pengalaman. Dia tahu cara untuk bertahan."
"Dia bisa mendominasi Anda dengan permainannya. Maka dari itu, Anda harus lebih bersabar sedikit," sambung jagoan UFC asal Polandia itu.
Iman Blachowicz untuk memilih strategi tersebut juga terinspirasi dari lawan-lawan Teixeira sebelumnya.
Ia kemudian membedah sedikit duel Teixeira melawan Alexander Gustafsson dalam jadwal UFC pada bulan Mei tahun 2017.
"Seperti pertarungan itu, Gustafsson menunggu hingga ronde ke-5 untuk memukulnya KO," ujar Blachowicz.
"Cara inilah yang juga saya ingin lakukan."
Baca Juga: VIDEO - Ikut Ninja Warrior, Raja Kelas Berat Ringan UFC Dipermalukan
"Jika saya memukul dia dengan keras hingga terjatuh, maka saya akan seperti: 'Oke, segera berdiri dan kita saling lempar pukulan sedikit lebih lama lagi'."
"Dia tidak akan bisa mengalahkan saya jika saya melakukan cara itu. Saya harus siap," tutupnya.
Meski sudah berusia 41 tahun, Teixeira memang bukanlah petarung UFC yang bisa dianggap remeh.
Buktinya, Teixeira maju sebagai penantang utama di kelas berat ringan usai mengantongi lima kemenangan beruntun.
Sebelumnya Teixeira menghabisi jagoan-jagoan kuat sekaliber Ion Cutelaba, Anthony Smith, hingga Thiago Santos.
Teixeira juga terbilang sebagai jagoan UFC yang komplet, di mana dia berbekal sabuk hitam pangkat dua di Brazilian ju-jitsu dan sabuk hitam pangkat lima Kajukenbo.
Untuk diketahui, Kajukenbo adalah ilmu bela diri yang berisi campuran dari karate, judo, jiu-jitsu, kenpo, dan boxing atau tinju.
Baca Juga: Lawan Veteran UFC, Jan Blachowicz Tunjukkan Duel Lelaki Sesungguhnya