Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kondisi pandemi COVID-19 telah membuat petinju Indonesia, Daud Yordan, kehilangan salah satu gelar yang dipegangnya.
Daud Yordan adalah petinju kebanggaan Indonesia yang pernah meraih tak kurang dari 13 sabuk juara sejak debut profesionalnya pada 2005.
Memiliki rekor 40-4 (28 KO), Daud Yordan sayangnya harus merasakan kehilangan salah satu sabuk juara yang dipegangnya.
Tidak bertarung selama hampir dua tahun karena terkendala pandemi COVID-19, Daud Yordan harus merelakan sebuah sabuk juara dicopot.
Titel yang dimaksud adalah sabuk juara WBC International Lightweight Challenge.
Baca Juga: Sah Jadi yang Terbaik di UFC, Kamaru Usman Harus Lawan Raja Tinju Dunia
Daud meraih titel itu setelah mengalahkan Aekkawee Kaewmanee pada 4 Agustus 2019.
Kendati demikian, Daud memastikan masih memegang sabuk juara IBA di kelas ringan super yang diraihnya setelah menaklukkan Michael Mokoena pada 17 November 2011.
"Saya masih memegang sabuk juara IBA tetapi titel di badan tinju WBC mau tidak mau harus hilang karena saya tidak aktif lantaran terkendala pandemi," kata Daud kepada Juara.net, Sabtu (16/10/2021) di Jakarta.
Daud Yordan memiliki kesempatan untuk mengganti sabuk juara yang hilang itu.
Petinju kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat, itu akhirnya akan bertarung lagi menghadapi petinju asal Thailand, Rachata Khaopimai, dalam gelaran MPro Evolution Fight Series 2021.
Laga yang akan digelar di Pattaya, Thailand, pada 19 November 2021 ini akan memperebutkan sabuk juara silver kelas ringan super di badan tinju WBC Asian Boxing Council.
Sabuk itu saat ini sedang lowong di mana Daud merupakan petinju ranking 15 sementara Khaopimai menempati peringkat 12 di divisi tersebut.
Baca Juga: Teror PacMan Berlanjut, Putra Manny Pacquiao Digembleng Raja Tinju
"Ini kesempatan untuk mendapatkan lagi sabuk juara WBC buat menggantikan titel saya yang hilang," tukas Daud.
Akan bertarung di kelas ringan super, Daud menyatakan bakal mulai permanen berkompetisi di bobot itu.
Sebelum ini, petinju berusia 34 tahun ini pernah berkompetisi dan meraih sabuk juara di kelas bulu, ringan junior, dan ringan.
"Saya akan bertanding permanen di kelas ini karena dari segi massa otot paling cocok buat saya sekarang."
"Seiring bertambahnya usia, pasti massa otot juga berkembang dan saya harus menyesuaikan diri."
"Kelas ringan super ini paling cocok buat saya karena dari segi postur tubuh pun tidak jauh berbeda dari petinju negara lain."
Laga perebutan sabuk juara antara Daud Yordan melawan Rachata Khaopimai rencananya akan ditayangkan langsung oleh Kompas TV.