Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap anyar Yamaha, Andrea Dovizioso, agaknya sudah kantongi rahasia dari cara membalap spesial raja MotoGP 2021, Fabio Quartararo.
Fabio Quartararo meresmikan gelar juara dunia MotoGP 2021-nya pada seri Emilia Romagna akhir pekan lalu.
Gelar juara dunia MotoGP 2021 tersebut resmi jadi milik Fabio Quartararo usai pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia, malah alami crash pada saat-saat terakhir balapan.
Melihat sepak terjangnya, Fabio Quartararo praktis tampil sangat konsisten.
Torehan 10 podium dari 16 balapan MotoGP 2021 yang telah berjalan adalah bukti konsistensi Fabio Quartararo di atas motor Yamaha.
Menariknya, keberhasilan Fabio Quartararo juarai MotoGP 2021 coba dianalisis oleh pembalap anyar Yamaha, Andrea Dovizioso.
Tampil konsisten, Fabio Quartararo mendapatkan predikat "spesial" dari Andrea Dovizioso.
Baca Juga: Soal Jadi Satu-satunya Pembalap Yamaha yang Konsisten di MotoGP 2021, Begini Kata Fabio Quartararo
"Dia tidak hanya sangat bagus dalam menggunakan keuntungan dari motor (Yamaha), tetapi juga menunjukkan letak kelemahannya," ujar Andrea Dovizioso dilansir Juara.net dari Crash.
"Untuk konsisten sepanjang musim ini dalam setiap balapannya, dia sungguh gila, sesuatu yang spesial," imbuh pembalap MotoGP yang sebelumnya memperkuat Ducati itu.
Berkaca dari balapan pada seri Emilia Romagna, Dovizioso kemudian menguliti cara membalap spesial milik Quartararo.
"Saya kira dalam trek seperti Misano yang membutuhkan akselerasi dari tipe kecepatan lambat bakal menyulitkan jika tidak menggunakan gaya membalap spesial ala Quartararo," ujar Dovizioso.
"Dia mengerem dengan sangat terlambat, sebenarnya sangat mudah untuk lakukan pengereman terlambat."
"Yang sulit adalah mengerem dengan terlambat tetapi bisa membelok seperti yang ia lakukan."
"Jika Anda melihat latihannya, dia minimal tidak melakukan kesalahan pada 5-6 putaran."
"Dia bisa melakukan hal tersebut di mana pun. Tak peduli masalah cengkeraman, dia bisa cepat. Dia bisa cepat dalam segala kondisi, cuaca, semua trek," tutup pembalap MotoGP berusia 35 tahun ini.
Baca Juga: Diasapi Pembalap MotoGP Ini, Fabio Quartararo Serasa Disalip Pesawat
Berbeda dari Quartararo yang resmikan gelar, Emilia Romagna masih terlalu berat bagi Dovizioso.
Memulai balapan dari posisi ke-21, Dovizioso memang berhasil memperbaiki posisinya pada sesi balapan, yakni dengan finis ke-13.
Kendati demikian, hasil di MotoGP Emilia Romagna tidak masuk kategori bagus baginya.
"Secara keseluruhan, saya tidak terlalu senang dengan hasil itu," ujar Dovizioso.
"kami tidak akan pernah bertarung untuk gelar juara jika tetap seperti ini."
"Anda mendapatkan pengalaman berarti. Apalagi untuk para teknisi Yamaha karena limit pada sesi latihan sungguh jelas," imbuhnya.