Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akibat Dua Kesalahan Ini, Andrea Iannone Mengaku Dibuat Menderita

By Hernindya Jalu Aditya Mahardika - Selasa, 2 November 2021 | 06:00 WIB
Andrea Iannone saat menggunaka helm KYT SR Sport (MotoGP.com)

JUARA.NET - Pembalap MotoGP asal Italia, Andrea Iannone, mengaku menyesali keputusannya saat terkena hukuman dan berpisah dari Ducati demi peningkatan gaji di tahun 2016.

Andrea Iannone terjerat masalah akibat penggunaan obat-obatan terlarang alias doping di GP Malaysia pada tahun 2019.

Awalnya, Andrea Iannone hanya mendapatkan masa hukuman larangan berkompetisi selama 18 bulan.

Namun, setelah melalui proses hukum di pengadilan, durasi skorsing untuk Iannone bertambah menjadi empat tahun.

Andrea Iannone bakal mengakhiri masa hukumannya tersebut pada bulan Desember 2023.

Saat bebas dari hukumannya nanti, Andrea Iannone akan berusia 33 tahun dan dirinya menyatakan ingin kembali membalap.

Namun, di balik keinginannya untuk kembali membalap, Andrea Iannone memiliki dua peristiwa yang membuatnya sangat menyesal.

Dua hal itu adalah kariernya bersama Ducati dan masalah diskualifikasi akibat doping.

Baca Juga: Bertarung dengan 8 Pembalap untuk MotoGP 2022, Bos Ducati Optimistis

Karier seorang pembalap terbuat dari banyaknya pilihan, terkadang benar dan terkadang bisa saja salah.

Andrea Iannone tampaknya telah membuat salah satu keputusan yang membuatnya sangat menyesal di tahun 2016.

Saat itu pembalap asal Italia ini memutuskan untuk tidak menerima perpanjangan kontrak dari Ducati dan memilih bergabung bersama Suzuki.

Menurut mantan manajernya, Carlo Pernat, kepergian Iannone dari Ducati didasari karena masalah uang.

Iannone lebih memilih bergabung dengan tim asal Jepang daripada harus bertahan di Ducati dengan gaji yang rendah.

Melalui wawancara bersama Corriere della Sera, Iannone mengakui bahwa dirinya tetap terikat dengan Ducati dan memiliki penyesalan yang mendalam karena berpisah dari pabrikan asal Italia tersebut.

"Ducati tetap ada di dalam hati saya," kata Andrea Iannone dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.

"Penyesalan pertama yang paling berat untuk hati saya adalah ketika saya berpisah dengan Ducati, penyesalan kedua adalah masalah diskualifikasi."

Baca Juga: Setan Yamaha Juara Lagi di MotoGP 2022? Bos Ducati: Ada Kejutan Baru Setiap Tahun

"Dua hal itu yang membuat saya menderita sepanjang hidup. Di Ducati itu adalah tahun-tahun terbaik di hidup saya," pungkas Iannone.

Meski saat ini sedang mengalami masa skorsing, Andrea Iannone mengaku tetap menyibukkan dirinya dengan berbagai cara.

Salah satu hal yang dilakukannya adalah mengikuti kontes dansa di sebuah program terfavorit milik RAI.

Bersama Lucrezia Lando, seorang penari profesional, Andrea Iannone tampaknya menikmati peran barunya sebagai penari sembari menunggu masa hukumannya berakhir.

Namun, di sisi lain, Andrea Iannone mengaku tidak bisa jauh-jauh dari dunia kecepatan motor dengan berkeliling sebanyak dua kali dalam sebulan.

Baca Juga: Selalu Bikin Sulit, Ducati Jadi Mimpi Buruk bagi Juara MotoGP 2020

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P