Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petarung kelas ringan, Dustin Poirier, mengatakan petinju terbaik di UFC versi dirinya bukan Conor McGregor atau Max Holloway.
Topik mengenai siapa petinju terbaik di UFC akhir-akhir ini jadi perbincangan panas.
Pasalnya dua bintang UFC, yakni Conor McGregor dan Petr Yan, sedang meributkan status tersebut.
Masalah ini muncul setelah sebuah akun di media sosial Twitter membuat daftar petinju terbaik di UFC saat ini.
Dalam daftar tersebut, nama Petr Yan menjadi pemuncak daftar petinju terbaik disusul Max Holloway, Conor McGregor, Jose Aldo, dan Nate Diaz.
Sebagai salah satu petarung pengguna striking terbaik di UFC, Conor McGregor jelas kebakaran jenggot melihat daftar tersebut.
Hingga sekarang, Conor McGregor terlihat masih meributkan hal tersebut dengan Petr Yan di media sosial Twitter.
Namun. jika menanyakan siapa petinju terbaik di UFC kepada seseorang yang memiliki kapasitas sebagai seorang petarung sungguhan, Dustin Poirier memiliki jawabannya sendiri.
Baca Juga: Punya Banyak Senjata, Charles Oliveira Pede Kalahkan Penakluk McGregor
Melalui wawancara dengan jurnalis MMA kondang, Ariel Helwani di acara MMA Hour, Dustin Poirier tampak setuju dengan daftar yang menyebutkan bahwa Petr Yan merupakan petinju terbaik di UFC saat ini.
Nama Max Holloway, yang baru-baru ini mengeklaim dirinya merupakan petinju terbaik di UFC, bahkan tidak dianggap demikian oleh Dustin Poirier.
Alasannya jelas karena Poirier pernah mengalahkan Holloway sebanyak dua kali di tahun 2012 dan 2019.
Sementara untuk Conor McGregor, meski pernah menyanjungnya memiliki pukulan terkuat, namun hal itu tidak membuat Dustin Poirier menempatkannya sebagai petinju terbaik di UFC.
Apalagi Poirier sudah pernah mengalahkan McGregor sampai dua kali.
"Saya pikir Petr Yan. Cara dia bergerak, dia tidak membuang banyak pergerakan secara percuma," ucap Dustin Poirier dikutip Juara.net dari Sportskeeda.com.
"Penempatan posisinya selalu menarik dan bagus, dia tidak pernah berada dalam posisi yang salah."
"Dia tidak terhuyung sementara melemparkan pukulan dengan kekuatan secara bersih."
"Akurasi yang sangat bagus, tubuh bekerja dengan baik, bergerak ke atas dan ke bawah. Banyak hal yang dia lakukan dengan sangat baik," ujar Poirier.
Berbicara mengenai tinju, sebelum menjadi petarung MMA, Dustin Poirier pernah berniat menjalani karier sebagai petinju.
Baca Juga: Tabrak Batasan Berat Badan, Conor McGregor dan Petr Yan Berduel Tentukan Petinju Terbaik di UFC
Namun, keinginan tersebut berubah setelah Dustin Poirier mengenal dunia MMA dan berlatih di salah satu sasana untuk mempelajari bela diri campuran.
"Sebelum memakai sepasang sarung tinju MMA, saya latihan di sasana tinju."
"Saya pikir saya akan tumbuh dewasa dan menjadi seorang petinju," ucap Dusitn Poirier menambahkan.
"Saya bertemu orang-orang di sasana tinju yang sedang berlatih tinju mereka untuk MMA dan saya seperti: 'Wow! Apakah kalian berlatih untuk MMA?'."
"Saya tidak tahu mereka memiliki tempat berlatih yang fokus pada MMA di sekitar sini."
"Ketika saya mengikuti orang-orang ini ke sasana MMA mereka, sisanya adalah sejarah," pungkas Dustin Poirer.
Akankah Dustin Poirier menjadi petinju di masa depan setelah resmi pensiun di UFC?
The Diamond sendiri belum menentukan rencananya.
Namun, satu hal yang pasti adalah jagoan asal Louisiana ini sedang bersiap-siap untuk tampil dalam laga perebutan sabuk juara kelas ringan di UFC yang didambakannya.
Poirier dijadwalkan menghadapi Charles Oliveira di UFC 269 pada 11 Desember mendatang.
Baca Juga: Conor McGregor Tak Perlu Repot, Jagoan UFC Ini Siap Hajar Petr Yan