Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Eks pelatih Francis Ngannou, Fernand Lopes, lebih memilih menangani Ciryl Gane ketimbang sang raja kelas berat UFC meski dibayar 1,4 miliar rupiah.
Sebelum menjadi raja kelas berat UFC dan tenar seperti sekarang, Francis Ngannou pernah berguru di MMA Factory.
Di bawah asuhan Fernand Lopez, Francis Ngannou mengasah kemampuan tempurnya sebagai petarung MMA di Paris, Prancis.
Berkat MMA Factory dan Fernand Lopez juga Francis Ngannou bisa tetap hidup dan tidak jadi gelandangan setelah bebas dari penjara.
Francis Ngannou kemudian bergabung dengan UFC pada tahun 2015 dan berhasil mengamankan laga perebutan sabuk juara dengan memenangi 6 pertandingan secara beruntun.
Akan tetapi, ketika pertama kali jumpa Stipe Miocic dalam laga perebutan titel, Francis Ngannou menelan hasi; kekalahan dan diikuti kekalahan kedua di tangan Derrick Lewis.
Karena dua kekalahan tersebut, tujuh bulan kemudian Francis Ngannou memutuskan untuk berpisah dari MMA Factory.
Sekarang di bawah asuhan Erick Nicksick di Xtreme Couture, Francis Ngannou berhasil berada di puncak kariernya menjadi raja baru kelas berat UFC.
Baca Juga: Francis Ngannou Diklaim Halang-halangi Rekan Seperguruannya Gabung UFC
Sementara Francis Ngannou telah berada di puncak kelas berat UFC, sebuah produk baru dari MMA Factory telah mengintainya dari bawah.
Hanya dalam waktu tiga tahun, Ciryl Gane berhasil mengembangkan gaya bertarung kelas berat yang unik dan berhasil menjadi juara kelas berat interim UFC.
Jelang laga penyatuan sabuk juara kelas berat UFC, persaingan Francis Ngannou dan Ciryl Gane malah memanas kendati keduanya merupakan mantan rekan latihan.
Hal ini dipicu dengan sikap dingin Ngannou kepada tim MMA Factory yang hadir di hajatan UFC 268.
Jengah dengan sikap Ngannou tersebut, Fernand Lopez sebagai mantan pelatih mengungkap sisi bobrok dari sang raja kelas berat sebelum sukses seperti sekarang.
Sang pelatih bahkan mengatakan dirinya tidak sudi kembali melatih Ngannou meski mendapatkan bayaran 100.000 dolar AS (setara 1,4 miliar rupiah) karena sikap buruk yang dimiliki jagoan berjulukan Si Predator ini.
"Oke, biarkan saya menjelaskan hal ini. Jika saya harus duduk besok dengan Francis, berbicara dengannya dan bekerja dengan dia tentang sesuatu yang lain, bukan latihan, saya akan melakukannya," ucap Fernand Lopez dikutip Juara.net dari MMA News.
"Saya tidak bisa melatih dia, tetapi saya dapat melakukan beberapa hal dengannya."
"Ini bukan sebuah masalah untuk saya. Ya, saya akan mengapresiasi ini untuk jadi masa lalu karena saya tidak menyimpannya di kepala."
Baca Juga: Raja Durhaka, Francis Ngannou Tak Tahu Terima Kasih pada Mantan Pelatihnya
"Apa yang membuat frustrasi adalah kesalahpahaman mengenai situasi yang terjadi."
"Ini bukan soal masalah yang kami miliki. Hal yang bikin frustrasi adalah orang-orang tidak tahu situasi yang terjadi dan mereka mengatakan: 'Oh, dia cemburu'."
"Kenapa saya harus cemburu? Jika mereka memberi saya sekarang juga 100.000 dolar AS untuk melatih Ngannou selama 10 menit atau melatih Ciryl Gane secara gratis, saya akan memilih Gane," ujar Lopez.
Meski benci, Fernand Lopez mengaku senang dengan pencapaian Francis Ngannou di Xtreme Couture saat ini.
Namun, dengan sikap dingin sang mantan murid, Lopez ingin segera bergerak maju dari masa lalu pernah melatih Francis Ngannou menjadi hebat seperti sekarang.
Francis Ngannou dan Ciryl Gane dijadwalkan akan bertanding demi penyatuan sabuk juara kelas berat UFC di UFC 270 pada bulan Januari nanti.
Baca Juga: Meski Sangar, Predator UFC Akui Calon Lawannya Belum Segarang Jon Jones