Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Stipe Miocic mengaku dibantu petarung kelas berat yang jago akrobat di UFC 268 kala berduel dengan Daniel Cormier.
Stipe Miocic tercatat pernah berduel melawan mantan juara dua divisi UFC, Daniel Cormier, sebanyak tiga kali.
Dalam duel pertama yang berlangsung pada 7 Juli 2018, Stipe Miocic kalah dengan KO pada ronde pertama dari sahabat Khabib Nurmagomedov itu dan kehilangan sabuk juara kelas berat yang dipegangnya.
Namun, petarung asal Ohio ini benar-benar sukses membalas kekalahan di dua pertemuan setelahnya.
Pada duel kedua di UFC 241, Miocic menang TKO atas Daniel Cormier.
Sedangkan duel ketiga yang berlangsung di UFC 252 dimenangi Stipe Miocic dengan keputusan angka mutlak.
Kesuksesan Stipe Miocic dalam mengungguli Daniel Cormier itu pastinya juga tidak lepas dari latihan yang telah dia jalani.
Baca Juga: Mau Takhta Raja Monster, Petarung Terhebat Sepanjang Sejarah pun Harus Menunggu
Dalam wawancara dengan The MMA Hour, Stipe Miocic mengungkapkan pihak yang membantunya dalam proses ini.
Miocic mengaku bahwa dia berlatih dengan petarung kelas berat, Chris Barnett, sebelum bertemu dengan DC.
"Saya berlatih dengannya untuk duel-duel melawan DC," kata Stipe Miocic seperti dilansir Juara.net dari Sportskeeda.
"Kiranya saya berlatih dengannya sebanyak tiga atau empat kali. Dia mengagumkan."
Chris Barnett baru-baru ini menjadi sorotan di gelaran akbar bulan November, UFC 268.
Pada hajatan dengan main event Kamaru Usman vs Colby Covington itu, Chris Barnett berhasil menang KO cantik via tendangan berputar yang diikuti hujan pukulan terhadap Gian Villante.
Stipe Miocic pun mengaku terpukau dengan aksi Chris Barnett meski yang dihajar adalah kawannnya sendiri.
Baca Juga: Begini Kecewanya GOAT Kelas Berat UFC Tidak Ditawari Sabuk KW
"Chris Barnett vs Gian Villante adalah pertarungan tersulit yang pernah saya tonton."
"Yang pertama, Gian adalah sahabat saya. Yang kedua, saya pernah berlatih dengan Chris Barnett dan dia adalah petarung paling memukau yang pernah ada."
"Saya ingin dia memiliki momennya, tetapi itu sangat sulit sehingga saya berkata seperti: 'Anda melawan sahabat saya tetapi Anda adalah petarung terhebat yang pernah ada'."
"Kepribadiannya luar biasa. Dia seorang pria yang baik," pungkas petarung berusia 39 tahun.
Selain cara dia mengakhiri duel, kiranya Chris Barnett juga mampu mencuri perhatian penonton dengan akrobatnya.
Setelah dipastikan menang, Barnett melakukan selebrasi dengan jungkir balik.
Gerakan seperti itu mungkin lumrah jika dilakukan petarung kelas ringan, namun untuk orang berbobot monster seperti Chris Barnett, selebrasi itu terlihat luar biasa.