Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Ada rasa kesal di balik hasil menjanjikan pembalap WSBK asal Belanda berdarah Indonesia, Michael van der Mark, kala melibas Sirkuit Mandalika.
Michael van der Mark petik hasil baik dalam gelaran WSBK Indonesia pada akhir pekan lalu.
Melibas Race 1 yang berlangsung kering, pembalap WSBK keturunan Indonesia itu finis di tempat ke-6.
Pada Race 2, Michael van der Mark mampu perbaiki posisinya dan sukses menjadi pembalap ke-3 yang menyentuh garis finis.
Hasil di Sirkuit Mandalika kemarin merupakan podium ketiga yang bisa diamankan oleh Michael van der Mark sepanjang WSBK 2021.
Kendati petik hasil yang menjanjikan di WSBK Indonesia, Michael van der Mark tetap tak bisa menutupi kekesalannya.
Kekesalan Michael van der Mark berasal dari kondisi kesehatannya yang tak 100 persen kala membalap.
Baca Juga: Penentuan Juara WSBK 2021 di Indonesia, Valentino Rossi Beri Wejangan Terkait Sirkuit Mandalika
Kurang enak badan, van der Mark mengaku tidak bisa makan selama tiga hari terakhir jelang balapan.
Pada Race 1, ia bahkan sempat kehabisan tenaga yang menjegalnya untuk bertarung memperebutkan podium.
"Ini memang pemulihan yang baik. Jujur, saya masih sedikit sakit. Tidak sepenuhnya sakit, tetapi saya tidak bisa makan," ungkap Van der Mark dilansir Juara.net dari Crash.
"Saya sungguh kesal karena saya pikir masih bisa berada di depan (Andrea) Locatelli, bertarung dengan (Alex) Bassani, tetapi saya tak punya tenaga."
"Saya tidak bisa makan selama tiga hari. Masalah itu menjadi kesulitan yang besar," sambung pembalap yang membela tim BMW itu.
Meski kesal, van der Mark tak memungkiri bahwa hasil pada Race 1 masih terbilang baik.
Ia juga kagum dengan Sirkuit Mandalika yang tetap nyaman dilibas meski dalam kondisi trek basah pada Race 2.
"Tetapi, P6 pada balapan pertama tidaklah buruk. Beruntung kami membalap dalam kondisi basah pada balapan kedua," cerita Van der Mark.
Baca Juga: Mengenai Kepindahan ke MotoGP, Ini Jawaban Bintang Sirkuit Mandalika
"Trek ini (Sirkuit Mandalika) memiliki daya cengkeram yang baik menggunakan ban tipe basah, itu sungguh luar biasa," imbuhnya.
Terakhir, Van der Mark menyampaikan permintaan maaf kepada Alex Bassani yang sempat terlibat kontak dengannya dan terjatuh pada Race 2.
"Dalam balapan basah, kita selalu mencari cengkeraman terbaik," bedah Van der Mark.
"Motor saya juga terlalu melebar dan sungguh menyebalkan karena itu bukanlah akhir yang seharusnya terjadi."
"Saya sungguh meminta maaf padanya," tutup pembalap berusia 29 tahun itu.
Dilansir Juara.net dari Kompas, Van der Mark merupakan pembalap WSBK yang mendapatkan darah Indonesia dari neneknya, Yohana Matitaputty.
Sang nenek yang berasal dari Ambon itu menikah dengan warga Belanda dan melahirkan putri bernama, Juliet Matitaputty.
Juliet Matitaputty sendiri merupakan ibu dari Michael van der Mark.
Baca Juga: Diajak Jagoan Muda Balapan di F1, Valentino Rossi Beri Sinyal Positif