Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kekalahan Deontay Wilder dari Tyson Fury di laga trilogi dianggap Anthony Joshua sebagai buah dari kurangnya rencana permainan petinju asal Amerika tersebut.
Penggemar tinju pada tahun ini disuguhi pertarungan-pertarungan hebat beberapa waktu yang lalu.
Salah satu pertarungan hebat terjadi di kelas berat, di mana Deontay Wilder melakoni duel ketiga dengan Tyson Fury.
Memperebutkan sabuk juara kelas berat WBC, duel antara Tyson Fury dengan Deontay Wilder berlangsung sengit.
Meski sempat berhasil menjatuhkan Tyson Fury sebanyak dua kali, Deontay Wilder harus mengaku kalah.
Pasalnya, petinju berjulukan The Gypsy King berhasil menumbangkan Deontay Wilder pada ronde ke-11.
Gagal membalas kekalahan di pertemuan sebelumnya, Deontay Wilder mendapatkan sorotan menarik dari kompetitornya, yakni Anthony Joshua.
Baca Juga: Terlalu Kecil, Oleksandr Usyk Dilindas Tyson Fury seperti Truk
Petinju asal Inggris ini mengatakan bahwa Deontay Wilder bertarung sangat bagus melawan Tyson Fury tetapi salah dalam menerapkan taktik.
"Dia mencoba, tetapi untuk mendapatkan kekuatan dan keganasan itu, Anda harus memiliki strategi dan rencana pertarungan yang bagus," ucap Anthony Joshua dikutip Juara.net dari Boxingscene.com
"Sebelum Anda memiliki kekuatan pada tangan di level itu, Anda harus mempunyai pemikiran di kepala."
Saat pertandingan berlangsung, Wilder terlihat melakukan pukulan jab lebih banyak ketimbang di pertemuan sebelumnya.
Joshua menjelaskan mengapa sebuah jab yang efektif di era modern tidak cukup untuk menjadi kekuatan yang dominan di kelas berat tinju dunia.
"Tidak di zaman sekarang ini karena kelas berat itu berbeda," kata Anthony Joshua melanjutkan.
"Saya bertemu dengan petinju yang memakai sarung tinju tempo hari dan dia mengatakan bahwa mereka tidak pernah membuat sarung tinju khusus."
"Tetapi, sekarang petinju kelas berat kelas berat memiliki bobot lebih berat sekitar 7,7 kg hingga 8,6 kg dan tinggi 185 cm."
"Keseluruhan divisi telah berubah dalam lima tahun terakhir," ujar Joshua.
Baca Juga: Balas Dendam Anthony Joshua Paling Cepat Terjadi di Bulan April 2022
"Sebelumnya, petarung bisa melakukan pukulan jab seperti itu selama 12 ronde dan lolos begitu saja."
"Mereka akan sedikit lelah, tetapi dikondisikan seperti itu karena mereka lebih ringan."
"Tetapi sekarang, ketika Anda memiliki petarung besar yang memiliki tinggi 204 cm, mereka akan kelelahan," ujar Joshua.
Sementara Deontay Wilder kembali merasakan kekalahan, Anthony Joshua juga dikejutkan oleh Oleksandr Usyk yang bisa mengalahkannya.
Gara-gara kekalahan tersebut, Joshua harus berupaya merebut sabuk juara WBO, WBA (Super), IBF, dan IBO lagi pada tahun depan dalam duel ulang melawan Oleksandr Usyk.
Baca Juga: Gabung Manajemen Baru, Mantan Monster UFC Ancam 3 Petinju Sangar