Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Bos Yamaha, Lin Jarvis, membuat komentar menarik terkait rivalnya pada gelaran MotoGP, Ducati.
Pabrikan asal Italia, Ducati, bakal menggebrak pada MotoGP 2022 mendatang.
Usai sabet gelar juara untuk kategori tim dan konstruktor pada MotoGP 2021, Ducati rencananya akan menurunkan delapan motor untuk tahun depan.
Kedelapan motor tersebut dibagi untuk empat tim yakni Ducati Lenovo, Pramac Racing, Gresini Racing, dan VR46 Racing.
Invasi Ducati ternyata tidak hanya pada kelas MotoGP.
Dilansir Juara.net dari Paddock GP, rencananya Ducati juga akan menyumbang motor pada gelaran MotoE mulai tahun 2023.
Geliat Ducati ini tentu mengundang komentar dari rivalnya pada gelaran MotoGP, Yamaha.
Baca Juga: Cuma karena Masalah Ini Ducati Gagal Sabet Treble Winner MotoGP 2021
Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengaku cukup penasaran dengan cara Ducati mengatur proyek-proyek tersebut.
Menurutnya, menurunkan delapan buah motor di MotoGP serta mengatur MotoE akan membuat Ducati punya banyak kerjaan.
"Saya penasaran dengan cara Ducati mengatur MotoE dan delapan motor MotoGP," ujar Lin Jarvis.
"Menurut hemat saya, itu adalah pekerjaan yang banyak," sambungnya.
Soal gerakan Ducati ke MotoE, Lin Jarvis ternyata merasa cukup kaget.
Ia bahkan menyebut Ducati telah membuat sejarah dengan melakukan hal tersebut.
"Secara pribadi, saya kaget mendengar kabar ini (Ducati bakal sumbang motor di MotoE)," katanya.
"Ini bukanlah sesuatu hal yang saya perhitungkan bakal datang dari Ducati."
Baca Juga: Yamaha Gagal Treble Winner MotoGP 2021, Tandem Si Setan Jadi Masalahnya
"Ini menjadi sejarah tersendiri" tandasnya.
Pada akhirnya, Si Bos Yamaha di MotoGP tetap memberikan selamat untuk rivalnya.
"Tidak salah lagi bahwa pengenalan motor elektrik di dunia bakal lebih kencang lagi," ucap Jarvis.
"Maka dari itu, selamat untuk mereka," tutupnya.
Terlepas dari hal itu, musim ini Yamaha memang kalah dari Ducati pada kategori tim dan konstruktor.
Namun, bagi Jarvis kemenangan utama yang paling penting adalah dari kategori pembalap MotoGP, di mana mereka berhasil mengamankannya via Fabio Quartararo.
"Gelar juara dunia pembalap adalah yang paling utama," ujar Jarvis dilansir Juara.net dari Speedweek.
"Pada akhirnya yang bakal diingat adalah pembalap yang menang."
"Jika Anda hanya bisa mengambil satu gelar juara, maka yang paling favorit jelas gelar untuk kategori pembalap," tambahnya.
Baca Juga: MotoGP 2022 Berpotensi Bikin Pembalapnya Frustrasi, Yamaha Bakal Lakukan Hal Ini