Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Legenda MotoGP, Loris Capirossi, harus mengakui Valentino Rossi di akhir tahun 1990-an benar-benar datang sebagai seorang pembalap dengan bakat murni.
Loris Capirossi merupakan pembalap ketiga dalam sejarah MotoGP yang memiliki catatan balapan terbanyak.
Banyaknya balapan yang dilalui Loris Capirossi terjadi di kelas 250cc.
Dalam kategori tersebut, pembalap asal Italia ini memenangkan gelar juara dunia satu-satunya di tahun 1998.
Namun, di kelas 125cc, Loris Capirossi pernah menjadi juara dunia bersama Honda pada tahun 1990 dan 1991.
Mengingat masa-masa emas yang sudah dilaluinya tersebut, Loris Capirossi mengaku momen itu terasa sangat spesial.
"Motornya terasa fantastis, gesit seperti sepeda kecil tetapi dengan 100 tenaga kuda. Mereka melaju sangat cepat, terutama di tahun 1993, ketika saya pindah ke Honda," kata Loris Capirossi dilansir Juara.net dari Motosan.es
"Saya masih menjaga empat motor 250cc. Dari waktu ke waktu saya kembali mengendarai mereka dan menikmatinya seperti seorang anak kecil," ucap Capirossi menambahkan.
Di kelas 250cc, bisa dikatakan saat itu merupakan masa para pembalap asal Italia harus dikalahkan. Tidak hanya Capirossi, tetapi pembalap lainnya seperti Max Biaggi.
Baca Juga: Sebut Valentino Rossi Tidak Ada Duanya, Marc Marquez Mau Minta Damai?
Selain itu, hadirnya Valentino Rossi muda yang penuh bakat murni membuat persaingan di Grand Prix semakin panas.
Sebelum berbicara lebih dalam tentang rival-rivalnya, Capirossi mengenang seperti apa kategori yang penuh dengan rekan senegaranya tersebut.
"Sulit untuk mengatakannya. Mungkin karena tim paling penting di 500cc adalah seorang Amerika, ada Giacomo Agostin yang memiliki tim hebat, tetapi dengan pembalap Amerika."
"Mereka tidak terlalu fokus dengan pembalap Italia. Di 250cc, di sisi lain, ada banyak tim Italia yang kuat."
"Pada akhir tahun 1990-an Valentino Rossi juga datang dan kami tahu dia adalah bakat murni," kata Capirossi.
Kendati berhasil gemilang di kelas 250cc, Loris Capirossi pada akhirnya harus mengaku bahwa rival terkuatnya saat itu bukanlah Valentino Rossi, tetapi Max Biaggi.
"Itu melawan siapa yang saya pilih dan dengan siapa saya bisa bersenang-senang. Ketika saya datang ke kategori ini, dia berada di tahun kedua."
"Dia adalah titik referensi saya dan selalu ada untuk semua orang. Kemudian datanglah Max Biaggi, seseorang yang hebat, yang bisa memenangi banyak balapan di 250cc."
"Ketika Anda harus bertarung dengan pembalap sekaliber itu, balapannya selalu berakhir menyenangkan."
Baca Juga: Marc Marquez Hijrah ke Ducati, Legenda MotoGP Dibuat Penasaran
"Biaggi dan saya adalah teman. Untuk beberapa tahun kami merupakan tetangga. Sekarang dia memiliki tim di kejuaraan dunia dan saya berada di organisasi," ujar Capirossi
Pada akhirnya, Capirossi menutup wawancara dengan menjelaskan perbedaan yang dilihatnya sekarang dalam kategori saat ini dengan di masa lalu.
"Sekarang, dengan MotoGP dan Moto2, semua orang bisa berada di trek dan bersenang-senang," kata Capirossi.
"Pada saat itu, jika Anda bukan seorang profesional, sangat mustahil untuk mengendarai motor 500cc, bahkan mendaki di kelas 250cc sangatlah sulit."
"Pada titik ini, jika satu gigi saja gagal, dia akan kehilangan tiga sampai empat detik. Sekarang untuk menjadi pembalap empat tak, banyak hal berubah," pungkas Capirossi.
Baca Juga: Ampuh Taklukkan Marc Marquez, Bagnaia Bakal Pakai Strategi Valentino Rossi di MotoGP 2022