Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengenang momen menyedihkannya semasa bertarung di atas kuda besi tim Ducati.
Sembilan musim jadi anak emas Yamaha, perubahan tim akhirnya dilakukan oleh mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, pada tahun 2017.
Eks pembalap MotoGP asal Spanyol tersebut hijrah ke pabrikan asal Italia, Ducati.
Perfoma Jorge Lorenzo bersama Ducati tidak bisa dibilang moncer.
Bagaimana tidak? Ia hanya mampu menggondol total tujuh podium selama periode MotoGP 2017-2018.
Bertahan di Ducati selama dua tahun, Jorge Lorenzo mengaku sangat menikmatinya.
Bagi pembalap MotoGP berjulukan X-Fuera ini, praktis hanya ada satu momen menyedihkan yang ia alami selama bersama Ducati.
Namun, satu-satunya momen menyedihkan tersebut ternyata sampai membuat Jorge Lorenzo depresi.
Baca Juga: Momen Ini Disebut Sekutu Marc Marquez Paling Guncang Jiwanya
"Dua tahun bersama Ducati, saya punya banyak kenangan manis," ujar Lorenzo dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.
"Mungkin satu-satunya kenangan buruk adalah saat saya membalap di Mugello (MotoGP Italia)."
"Saya sedikit mulai depresi, saat itu saya sadar saya tidak punya tim."
"Padahal, saya sedang dalam karier terbaik," sambung pembalap MotoGP yang akrab dengan nomor start 99 tersebut.
Pada saat itu posisi Lorenzo di tim Ducati memang tidak aman.
Hasil tak kompetitifnya bahkan membuat Ducati tak memperpanjang kontrak Lorenzo untuk MotoGP 2019.
"Saya melihat semuanya dari sudut pandang yang negatif," cerita Lorenzo mengenang.
"Saya tak tahu itu sudah depresi atau masih depresi kecil."
Baca Juga: Tak Melulu Indah, Jorge Lorenzo Sebut MotoGP Bisa Bikin Nyawa Melayang
"Tetapi, semuanya sungguh terasa menyedihkan."
"Saya sungguh merasa terpuruk dan berada di bawah," timpuknya.
Beruntung, rasa depresi Lorenzo disembuhkan oleh pinangan dari Honda.
Pada akhirnya ia menjadi tandem Marc Marquez di MotoGP 2019 yang merupakan musim pamungkas bagi Lorenzo.
"Olahraga jadi lebih keilmuan dan perfeksionis," ujarnya.
"Entah itu Anda sangat terobsesi serta membenamkan diri atau Anda tak bisa bersaing dengan yang terbaik di dunia." tutup Lorenzo.
Baca Juga: Hadirnya Jorge Lorenzo di Yamaha Jadi Tanda Kelemahan Valentino Rossi