Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Stefan Bradl mengungkapkan harapannya untuk Marc Marquez yang mungkin membuatnya bakal jarang beraksi di MotoGP 2022.
Stefan Bradl sejak tahun 2019 menjabat sebagai pembalap penguji di Repsol Honda.
Kendati cuma berposisi sebagai pembalap penguji, Bradl terbilang kerap beraksi.
Pada tahun 2020, pembalap asal Jerman ini bahkan berkendara di mayoritas balapan yang dihelat tahun itu.
Di MotoGP 2021, Stefan Bradl mampu tampil sebanyak 5 kali.
Padahal, sebagai pembalap penguji, normalnya Stefan Bradl cuma akan ikut dua balapan setahun dengan status wildcard.
Kesempatan membalap yang lebih banyak itu didapatkannya lantaran pembalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez, berhalangan tampil.
Jelang MotoGP 2022, Marc Marquez mengabarkan kondisinya telah membaik.
Dengan begitu, Marquez berpeluang membalap sejak awal gelaran musim ini.
Hal tersebut tentu menjadi pertanda tidak baik bagi Stefan Bradl karena dia akan minim beraksi pada tahun ini.
Kendati demikian, Bradl mengharapkan Marquez bisa sembuh tepat waktu.
"Saya tidak pernah berspekulasi tentang hal itu," kata Stefan Bradl seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Itu selalu terjadi bahwa saya tidak dapat memengaruhi berapa lama Marc absen."
"Itu sebabnya saya tidak pernah membahas topik ini, seperti tahun lalu."
"Saya menyikapinya seolah-olah saya harus bersaing sebagai pembalap cadangan."
"Tetapi, saya tidak berspekulasi, jadi tidak akan kecewa jika dia fit tepat waktu."
"Sebaliknya, saya senang Marc benar-benar fit lagi dan semoga bisa menjalani pramusim dengan baik."
"Yang paling penting bagi Honda adalah dia bisa bertarung memperebutkan gelar lagi."
"Pasalnya dari semua pembalap Honda, dia memiliki peluang terbaik untuk merebut gelar," pungkas pria berusia 32 tahun.
Seperti yang dikatakan Stefan Bradl, Marc Marquez merupakan pembalap yang paling diandalkan Repsol Honda.
Tanpa pembalap bernomor 93 itu, Repsol Honda bak kehilangan arah.
Dua tahun tanpa The Baby Alien, tim pabrikan Honda ini meraih finis terburuknya sepanjang sejarah selama dua tahun terakhir.