Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir, membuat komentar menarik soal tim yang ia bela, Suzuki, dan saingan mereka, Ducati.
Misi menghapus rasa pahit digenggam Joan Mir pada MotoGP 2022 mendatang.
Seperti yang diketahui, MotoGP 2021 memang berjalan kurang mulus bagi Joan Mir.
Datang sebagai juara bertahan, pembalap MotoGP asal Spanyol tersebut tak mampu pertahankan gelarnya.
Berbicara soal faktor penjegal keberhasilannya, motor Suzuki selalu jadi sorotan Joan Mir.
Menurutnya, pembalap dan motor perlu bekerja sama sebesar 100 persen untuk jadi juara MotoGP.
"Untuk menangi kejuaraan dunia, semuanya harus 100 persen: pembalap dan motor," tegas Joan Mir dilansir Juara.net dari GPOne.
"Terkadang motor bakal memberikan 60 persen dan pembalap 40 persen."
"Terkadang situasi berbalik atau lebih berubah lagi."
"Itu semua adalah kombinasi. Apa yang kurang di 2021? Silahkan nilai sendiri," sambungnya.
Baca Juga: MotoGP 2021 Mengecewakan, Joan Mir Ingin Tunggangi Motor dengan Kriteria Begini
Jelang MotoGP 2022, Suzuki tentu saja berbenah membuat motor terbaik untuk Joan Mir.
Terdapat beberapa perubahan yang dibuat produsen kendaraan asal Jepang tersebut.
Top speed atau kecepatan merupakan salah satu faktor yang terus diperbaiki oleh Suzuki.
Menariknya, Joan Mir mengaku bahwa Suzuki sudah semakin cepat.
Akan tetapi, ia masih belum yakin timnya bisa mengasapi saingan mereka di MotoGP, Ducati, khususnya saat melibas trek lurus.
"Para pembalap tidak bisa berbuat banyak di trek lurus," keluh Mir.
"Anda bisa menikung dengan cepat dan melepas gas secepat mungkin."
"Tetapi, motor dan mesin ini sungguh susah dipaksa ngebut dalam trek lurus."
"Suzuki sudah memperbaiki area ini, sekarang saya belum tahu apakah akan bisa menyalip Ducati di trek lurus."
Baca Juga: Ducati Turunkan 8 Pembalap di MotoGP 2022, Joan Mir: Tidak Adil
"Yang jelas kami kian cepat," tandasnya.
Selalu terbatasi dengan performa motornya, Mir kencang dikabarkan bakal tinggalkan Suzuki.
Untuk saat ini pembalap MotoGP bernomor start 36 itu masih sangat menghormati Suzuki.
Meski begitu, Mir juga tidak menyanggah bahwa hasrat untuk hijrah tersebut berkobar dalam dirinya.
"Ini masih terlalu dini. Beberapa pembalap kontraknya akan habis," ujar Mir.
"Tes bakal memegang peran penting untuk memahami keadaan."
"Sebagai pembalap Suzuki, saya merasa bagus dan merasa berada di rumah."
"Tetapi, memang benar bahwa ada saat di mana pindah adalah hal yang bagus."
"Untuk saat ini, belum ada yang diputuskan," pungkasnya.