Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Rival Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, menyatakan bahwa dirinya nyaris berhenti membalap di usia remaja jika menuruti nasihat ayah.
Jorge Lorenzo merupakan salah satu pembalap MotoGP terhebat dalam dua dekade terakhir.
Lorenzo tercatat berhasil menyabet gelar juara dunia MotoGP sebanyak tiga kali.
Kala masif aktif pembalap, Jorge Lorenzo juga kerap menunjukkan aksi-aksi menawan.
Rider kelahiran Mallorca ini kerap mempertontonkan persaingan hebat dengan pembalap-pembalap terbaik.
Salah satu rivalitas paling fenomenal adalah dengan tandemnya di Yamaha, Valentino Rossi.
Pada tahun 2015, Jorge Lorenzo berhasil memecundangi Rossi hanya dengan selisih lima poin.
Namun, semua itu bisa saja tidak terjadi karena peristiwa yang terjadi pada masa remajanya.
Baca Juga: Ramal Juara MotoGP 2022, Jorge Lorenzo Anggap Jorge Martin Punya 2 Keunggulan atas Francesco Bagnaia
Dalam acara bernama The Three Doors, Jorge Lorenzo mengungkapkan fakta ini.
Pada saat itu, Lorenzo mengalami patah tulang selangka dan pergelangan karena kecelakaan.
Ayahnya bahkan sudah memintanya untuk berhenti membalap.
Namun, pembalap yang dulunya memakai nomor 99 ini kukuh tetap lanjut membalap.
"Ketika berusia 14-15 tahun, tulang selangka dan pergelangan tangan saya patah," kata Jorge Lorenzo.
"Saya mengalami kejang-kejang di rumah sakit."
"Ayah melihat saya dengan sangat buruk sehingga dia berkata: 'Nak, mari hentikan omong kosong ini'."
"Saya merapatkan gigi dan berkata: 'Tidak ayah, kita harus melanjutkannya'."
Baca Juga: Supaya Ngegas di MotoGP, Pembalap Ini Diminta Ubah Gaya Membalapnya
"Jika memiliki seorang putra yang ingin melakukan hal yang sama seperti saya, saya akan berusaha menghindarinya dengan sekuat tenaga karena tahu betapa berbahayanya itu."
"Kita hampir tidak pernah menyadari apa yang kita lakukan."
"Ibu saya tidak bisa menonton balapan sama sekali, dia mengunci diri di kamar mandi atau di teras dan dia tidak menonton televisi."
"Sekarang mereka bahagia di rumah dan tenang."
"Pasalnya, mereka tahu bahwa tidak akan terjadi apa-apa dengan saya, setidaknya dengan motor," pungkas pembalap yang kini berusia 34 tahun.
Jika saat itu Jorge Lorenzo mengikuti nasihat ayahnya, mungkin ia tidak akan merasakan momen hebat di MotoGP.
Lorenzo sendiri akhirnya memutuskan pensiun pada akhir tahun 2019 usai mengalami musim yang kurang menyenangkan bersama Honda karena finis di urutan ke-19.