Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pengamat MotoGP, Ricard Jove, membuat klaim menarik terkait dua pembalap sangar, Fabio Quartararo dan Joan Mir, serta Yamaha.
Jelang MotoGP 2022, bursa transfer para pembalap terasa kian panas.
Juara MotoGP 2020, Joan Mir, menjadi salah satu barang panas dalam bursa transfer kali ini.
Ketidakpuasannya terhadap motor Suzuki ditengarai membuat pembalap MotoGP asal Spanyol itu ingin hengkang.
Joan Mir sempat dikait-kaitkan bakal bergabung dengan Honda.
Namun, kabar tersebut ditangkis oleh Bos Honda, Alberto Puig, beberapa waktu lalu.
"Kabar itu tidak benar, siapa yang bilang begitu?," kata Alberto Puig menyanggah kabar Honda sudah jalin komunikasi dengan Joan Mir dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.
"Tidak ada yang berkomunikasi dengan kami."
"Saya kira membicarakan hal ini sekarang sama halnya dengan tidak menghormati semua orang,"
"Baik itu bagi pembalap kami, Suzuki, maupun semuanya," sambungnya.
Baca Juga: Begini Klarifikasi Bos Repsol Honda soal Desas-desus Joan Mir Gabung Timnya
Lepas dari rumor dengan Honda, belakangan Joan Mir malah disangkut-sangkutkan dengan tim lainnya, Yamaha.
Adalah pengamat MotoGP, Ricard Jove, yang membeberkan kabar tersebut.
Dilansir Juara.net dari Motosan, Ricard Jove bahkan berani mengeklaim Joan Mir sudah jalin komunikasi dengan Yamaha.
"Untuk yang tidak tertarik, silakan abaikan saja, seperti yang biasa dilakukan orang-orang lain," tukas Ricard Jove.
"Tetapi, saya berani bilang bahwa Joan Mir sudah jalani komunikasi dengan Yamaha," sambungnya.
Lanjutkan klaimnya, Ricard Jove menyebut bahwa Yamaha kini sedang waswas ditinggal pembalap MotoGP gacoan mereka, Fabio Quartararo.
Hal itu yang membuat tim berlogo garpu tala mulai mencari jalan lain.
"Saya tidak tahu siapa yang lebih dulu memulai komunikasi," katanya.
"Karena semua orang membicarakan atau akan mulai membicarakannya dalam beberapa bulan ke depan."
Baca Juga: Suzuki Kian Cepat, tetapi Joan Mir Belum Yakin Bisa Asapi Ducati di MotoGP
"Tetapi, kenyataannya adalah Yamaha mulai sadar bahwa mereka bisa kehilangan Fabio Quartararo."
"Selain itu Mir juga menyebut masa depannya terbuka lebar."
"Kondisi ini seolah mereka sudah memilih Mir atau malah sudah sampai membuat kesepakatan."
Sebelumnya Quartararo memang sempat membuat keluhan tentang top speed atau kecepatan maksimal dari motor Yamaha.
"Tahun lalu, top speed rata-rata kami 9 km/jam di bawah Ducati, sekarang masih tetap 9 km/jam," kata Quartararo.
"Jadi, kami tidak membuat langkah ke depan."
"Rasanya inilah standar yang kami punyai untuk musim 2022."
"Saya tidak mau terlalu fokus pada masalah top speed."
"Saya akan berusaha maksimal. Jika motornya tidak cukup, saya bukanlah insinyurnya," tambah pembalap MotoGP asal Prancis itu.
Baca Juga: Kecepatan Maksimal Yamaha Masih Tertinggal, Fabio Quartararo Sudah Pasrah