Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Menyeret nama dedengkot MMA, Fedor Emelianenko, orang nomor satu di UFC, Dana White membahas nasib petarung berjulukan Si Predator, Francis Ngannou.
Keharmonisan Francis Ngannou dan UFC kini sedang memasuki masa kritis.
Kondisi tersebut terjadi usai Francis Ngannou kukuh tak mau menandatangani kontrak baru dari UFC.
Menurut Francis Ngannou, kontrak baru dari UFC tidak hanya merugikan dari segi bayaran, tetapi juga mengekang kebebasannya.
Seperti yang sudah diketahui, Francis Ngannou akhir-akhir ini makin menunjukkan ketertarikannya dengan jagat tinju.
Jagoan UFC berjulukan Si Predator itu bahkan disebut-sebut bakal menggelar duel melawan raja tinju kelas berat versi WBC, Tyson Fury.
Kehilangan Francis Ngannou tentu bukanlah hal yang bagus bagi UFC.
Selain karena sedang menggenggam gelar kelas berat, Bos UFC, Dana White, disebut butuh waktu lama untuk menemukan jagoan seperti Francis Ngannou.
Untuk itu, belakangan Dana White mengaku akan segera bertemu dengan jagoan UFC asal Kamarun tersebut.
Menariknya, Dana White pede usahanya memagari Francis Ngannou bakal berhasil.
Baca Juga: Pria Paling Ganas di Muka Bumi, UFC Butuh 20 Tahun untuk Menemukan Jagoan Ini
Menyatakan kepercayaan dirinya, Dana White sampai menyeret nama dedengkot MMA asal Rusia, Fedor Emelianenko.
"Ngannou sedang berada di Kamerun untuk menemui keluarganya," cerita Dana White dilansir Juara.net dari MMA Junkie.
"Oleh karena itu, dia seharusnya sudah kembali ke Amerika Serikat beberapa pekan lagi dan kami bisa bertemu."
"Coba dengarkan, dalam sejarah organisasi ini, satu-satunya orang yang tidak berhasil dimintai tanda tangan hanyalah Fedor Emelianenko."
"Maksud saya, hanya dia yang tidak pernah menandatangani kontrak."
"Maka dari itu, saya berharap dan percaya diri kami bisa mendapatkan kata sepakat dari Francis," sambung Si Bos UFC.
UFC memang sudah lama menginginkan Fedor Emelianenko bergabung bersama mereka.
Meski begitu, Emelianenko justru membela ajang saingan UFC, Bellator.
Beberkan alasannya lebih memilih Bellator, Emelianenko mengaku negosiasi dengan UFC selalu tak menimbulkan kepuasan baginya.
"Saya dekat dengan Scott Coker (Bos Bellator). Bellator juga mengajak saya bergabung dengan seluruh tim. Oleh karenanya, anggota tim saya juga berkompetisi di sana," tutur Emelianenko dilansir Juara.net dari MMA Fighting.
"Ada hal yang kami tidak puas tentang UFC."
Baca Juga: Tingkah Girang Khabib Saksikan Pukulan KO Ganas Dedengkot MMA Rusia di Ajang Saingan UFC
"Ada hal yang tak membuat khususnya saya puas dan kami akhirnya tak pernah sampai pada kata sepakat," tandasnya.
Ngannou sendiri merupakan jagoan MMA yang bergabung dengan UFC pada tahun 2015.
Ngannou sudah bertarung sebanyak 14 kali bersama ajang pimpinan Dana White tersebut.
Di sepanjang kariernya, Ngannou telah melawan sejumlah petarung sangar seperti, Stipe Miocic dan Junior dos Santos.
Terakhir, Ngannou mengalahkan Ciryl Gane di UFC 270 pada bulan Januari lalu dan mempertahankan gelar kelas berat miliknya.
Kemenangan atas Ciryl Gane menggenapkan rekor Ngannou di angka 17 kali menang dan tiga kali kalah.
Pukulan keras menjadi senjata utama Ngannou tiap kali naik ke oktagon UFC.
Meski begitu, belakangan Ngannou sudah semakin mahir bergulat.
Situasi ini praktis membuat Si Predator jadi lebih menyeramkan lagi.
Baca Juga: Digembor-gemborkan, Francis Ngannou Sebut Ciryl Gane Dilindungi oleh UFC