Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Remuk di Musim Terakhir, Valentino Rossi Kena Karma Cuekin Razlan Razali

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 15 Maret 2022 | 06:00 WIB
Anggota inti tim Petronas Yamaha SRT. Dari kiri: Valentino Rossi, Manajer Tim Wilco Zeelenberg, Kepala Tim Razlan Razali, Direktur Tim Johan Stigefelt, dan Franco Morbidelli. (PETRONAS YAMAHA SRT)

JUARA.NET - Bos WithU Yamaha RNF, Razlan Razali, mengungkapkan alasannya tidak pernah menyukai Valentino Rossi sejak 2005.

Legenda MotoGP, Valentino Rossi, menutup perjalanan kariernya pada akhir musim lalu.

Sayangnya bagi Valentino Rossi, musim terakhir yang dia jalani bersama tim satelit Yamaha tidak berjalan dengan baik.

Mengendarai motor Petronas Yamaha, Valentino Rossi finis di urutan ke-18 dalam klasemen MotoGP 2021 dengan hanya meraih 44 poin.

Itu adalah posisi finis dan koleksi poin paling rendah yang pernah dialami The Doctor selama kariernya di Grand Prix.

Kini Petronas Yamaha berganti nama menjadi WithU Yamaha RNF.

Bos tim tersebut, Razlan Razali, membicarakan kiprah Rossi selama memperkuat timnya.

Hubungan Razlan Razali dan Valentino Rossi rupanya tidak pernah baik-baik saja.

Pada akhir musim lalu setelah balapan terakhir di Valencia, Razali seperti menyatakan menyesal memiliki Rossi di timnya.

"Jujur saja, saya seharusnya tidak pernah mengambil Valentino Rossi," kata Razali seperti dikutip Juara.net dari Speedweek.

"Kami selalu mendapatkan kesan bahwa tidak ada alternatif selain dia."

"Kami merasakan tekanan dari Yamaha, tekanan yang pada akhirnya tidak eksis."

"Saya rasa Valentino justru memberikan tekanan pada dirinya sendiri."

"Pikiran dan semangatnya menginginkan kemenangan tetapi fisiknya tidak."

Yang terbaru, dalam tayangan dokumenter MotoGP Unlimited di Amazon Prime, Razali malah mengungkapkan dia sudah tidak menyukai Rossi sejak 2005.

"Kami ingin melihat apa yang bia kami lakukan bersama Valentino," ujar Razali seperti dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.

"Tujuannya adalah menjadi kompetitif bersama dia."

"Jika kami berhasil melakukannya, itu akan fantastis."

"Itu berarti tim ini bisa melakukan sesuatu yang positif."

Razlan Razali lanjut menceritakan kejadian yang membuatnya tidak menyukai Valentino Rossi.

"Waktu masih muda, saya adalah penggemar beratnya."

"Tetapi, saya punya memori buruk dalam kejadian pada 2005."

"Dia sedang sibuk menjalani tes musim dingin. Saya mendatanginya dan meminta dia menandatangani sebuah buku."

"Dia melengos melewati saya begitu saja."

"Saya jadi seperti mengutuk dia, berharap di tidak pernah menjadi juara dunia lagi."

"Sejak momen itu, saya kehilangan minat kepada Valentino sampai datang kesempatan untuk merekrutnya."

"Kehidupan dan karma bekerja seperti itu. Saya tidak pernah mengatakan hal ini kepadanya," pungkas Razali.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P