Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pertarungan ulang antara dua petinju kelas berat, Oleksandr Usyk dan Anthony Joshua, tidak lagi terhalang perang Ukraina-Rusia.
Pada 25 September lalu, Oleksandr Usyk merampas semua sabuk juara yang dipegang Anthony Joshua.
Menang angka mutlak dalam pertarungan 12 ronde, Oleksandr Usyk menggantikan Anthony Joshua menjadi juara kelas berat WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO.
Anthony Joshua segera mengaktifkan klausul duel ulang menyusul kekalahannya dari Oleksandr Usyk itu.
Akan tetapi, pertarungan Usyk vs Joshua jilid II kemudian terganggu perang antara Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: Bersumpah Tak Pernah Kabur, Oleksandr Usyk Siap Lawan Tyson Fury dalam Duel Jalanan
Seperti atlet-atlet olahraga tarung Ukraina yang lain, Usyk pulang ke negaranya untuk ikut angkat senjata.
"Saya benar-benar tidak tahu kapan bisa bertarung lagi," ujar Usyk pada awal bulan ini seperti dikutip Juara.net dari ESPN.
"Negara dan kehormatan saya lebih penting daripada sabuk juara," lanjut petinju berusia 35 tahun.
Bulan lalu Usyk bergabung ke pasukan cadangan Ukraina di Kyiv.
Promotor Eddie Hearn menyatakan dia rela menunggu sampai Usyk siap bertarung lagi.
Hearn bahkan sudah mempertimbangkan untuk membuat laga perebutan sabuk interim bagi Joshua sementara Usyk masih berperang di Ukraina.
Tetapi, sekarang duel ulang itu dipastikan tidak perlu tertunda.
Soalnya, Usyk bisa pergi meninggalkan Ukraina di tengah perang.
Usyk bakal menyeberang ke Polandia dan mulai berlatih di sana untuk laga ulang melawan Joshua yang diperkirakan mentas pada musim panas mendatang.
Kondisi Oleksandr Usyk berbeda dari mantan juara kelas ringan yang juga ikut angkat senjata dalam perang Ukraina-Rusia, Vasyl Lomachenko.
Baca Juga: Petinju Ukraina Pilih Tetap Berperang Bela Negara, Lawannya Kirim Doa
Lomachenko juga diharapkan pihak promotor bisa meninggalkan Ukraina untuk menjalani pertarungan dengan George Kambosos pada 5 Juni mendatang di Australia.
Akan tetapi, baru-baru ini, pihak Lomachenko menyatakan memilih tidak akan pergi dari Ukraina walaupun kelihatannya bakal mendapatkan izin.
Sebetulnya ada peraturan yang membuat Lomachenko dan Usyk mengalami nasib berbeda soal bisa tidaknya meninggalkan Ukraina.
Di tengah perang, Pemerintah Ukraina melarang laki-laki berusia 18-60 tahun yang bisa ikut angkat senjata untuk meninggalkan negaranya.
Namun, peraturan ini tidak berlaku bagi laki-laki yang memiliki tiga anak atau lebih yang masih berusia di bawah 18 tahun.
Usyk tidak butuh izin dari Pemerintah Ukraina untuk meninggalkan negaranya karena memiliki tiga anak.
Di lain pihak, Lomachenko hanya punya dua orang anak.
Kabar Usyk bisa meninggalkan Ukraina tentu saja bagus buat penggemar tinju.
Skenario mencari juara dunia sejati di kelas berat pada akhir tahun nanti bisa berjalan.
Selain duel Usyk vs Joshua yang memperebutkan sabuk WBA, IBF, WBO, dan IBO, dalam waktu dekat Tyson Fury juga akan berduel dengan Dillian Whye untuk sabuk WBC.
Pemenang dari dua pertarungan ini dirancang bertemu dalam laga unifikasi sabuk juara tinju kelas berat.