Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - UFC bakal membuat sejarah dengan rencana memanggungkan Deiveson Figueiredo kontra Brandon Moreno untuk keempat kalinya.
Duel berjilid antara dua petarung sudah biasa terjadi di UFC.
Akan tetapi, sebuah pertarungan berjilid di UFC maksimal tercatat hanya terjadi tiga kali.
Sebut saja duel Conor McGregor vs Dustin Poirier sebagai contoh trilogi pertarungan.
Ada juga Tito Ortiz vs Ken Shamrock, Randy Couture vs Vitor Belfort, Frankie Edgar vs BJ Penn, atau Stipe Miocic vs Daniel Cormier.
Baca Juga: Syarat Berat Harus Dipenuhi UFC jika Mau Gelar Deiveson Figueiredo vs Brandon Moreno 4
UFC belum pernah membuat duel dua orang petarung sampai berlangsung empat kali alias quadruple.
Pertarungan Andrei Arlovski vs Tim Sylvia dan Wanderlei Silva vs Quinton Jackson memang berlangsung 4 kali.
Namun, duel mereka ada yang mentas di organisasi promotor selain UFC.
Sejarah baru akan dibuat UFC jika mereka jadi memanggungkan Deiveson Figueiredo vs Brandon Moreno lagi.
Laga di kelas terbang itu akan menjadi pertarungan pertama yang berlangsung sampai 4 kali secara eksklusif di bawah payung UFC.
Duel keempat antara Deiveson Figueiredo, yang kini memegang sabuk juara kelas terbang, dan Brandon Moreno sebagai mantan juara dirancang terjadi pada Juli mendatang.
Gelaran UFC 276 diproyeksikan menjadi tempat berlangsungnya laga quadruple atau tetralogi itu.
Deiveson Figueiredo dan Brandon Moreno memang cukup pantas dipertemukan lagi karena tiga pertarungan mereka sebelumnya masih menyisakan rasa penasaran.
Duel pertama Figueiredo vs Moreno terjadi di UFC 256 pada 12 Desember 2020.
Ketika itu laga berakhir imbang mayoritas dengan skor 47-47, 47-47, 48-47.
Akan tetapi, poin Figueiredo sempat dikurangi karena melancarkan serangan low blow.
Enam bulan kemudian, duel ulang digelar di UFC 263.
Moreno menang telak dengan kuncian rear-naked choke pada ronde ketiga untuk merebut sabuk juara kelas terbang UFC.
Baca Juga: UFC 270 - Tampil Beringas, Dewa Perang Rampas Lagi Sabuk Kelas Terbang dari Bayi Pembunuh
Namun, ketika itu Figueiredo tidak bertarung dengan performa terbaik.
Jagoan berjulukan Dewa Perang itu mengalami sakit dalam proses penurunan berat badan.
Dia bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum tampil di UFC 263.
Pertarungan ketiga terjadi di UFC 270 pada 22 Januari lalu.
Figueiredo ganti mengalahkan Moreno untuk merebut sabuk juara lagi dari tangan Si Bayi Pembunuh.
Lagi-lagi pertarungan itu menyisakan perasaan mengganjal.
Figueiredo menang angka mutlak tetapi dengan skor yang tipis 48-47, 48-47, 48-47.
Moreno menerima kekalahannya tetapi dia juga merasa punya momen mengungguli Figueiredo dalam pertarungan itu.
"Ini aneh. Untuk pertama kalinya saya kalah angka tetapi saya merasa menang," kata Moreno seperti dikutip Juara.net dari MMA Fighting.
Figueiredo sendiri langsung membuka pintu untuk berduel lagi dengan Moreno.
Akan tetapi, Figueiredo meminta bayaran yang spesial untuk melakoni laga tetralogi itu.
"Jika UFC menginginkan laga keempat, saya akan pasang harga."
"Kalau UFC ingin membuat sesuatu yang bersejarah, mari bikin sejarah juga dalam jumlah bayaran di kelas terbang."