Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengaku tak tangisi momen Valentino Rossi purnatugas dari MotoGP lantaran The Doctor pergi dengan kebanggaan, sama halnya Lionel Messi yang tinggalkan Barcelona.
Pensiunnya Valentino Rossi memang jadi salah satu momen paling menyentuh dalam sejarah MotoGP.
Bagaimana tidak? Jagat balap harus merelakan pensiunnya seorang legenda yang menemani para penggemar selama 21 tahun.
Pensiunnya Rossi ini lantas banyak disamakan dengan perpisahan Lionel Messi dari Barcelona.
Sama halnya Rossi, perpindahan Messi ke Paris Saint-Germain atau PSG pada tahun 2021 juga sangat menyentuh hati para penggemar Barcelona.
Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, membenarkan bahwa momen pensiunnya Rossi mirip dengan apa yang terjadi pada Messi.
Namun, Ezpeleta mengaku dirinya takkan menangisi dua perpisahan yang menyentuh tersebut.
"Saya akui perbandingan itu cocok, juga mirip," tutur Ezpeleta dilansir Juara.net dari Motosan.es.
"Tetapi, dengan kejujuran yang sama, saya beri tahu Anda bahwa saya takkan menangisi soal Messi maupun Rossi," sambungnya.
Bukannya tak punya hati, alasan Ezpeleta tak tangisi pensiunnya Rossi dari MotoGP adalah karena The Doctor pergi dengan sebuah kebanggaan.
Ezpeleta menilai baik Rossi maupun Messi sudah cukup membuat para penggemarnya bersyukur menyaksikan aksi mereka.
Baca Juga: Valentino Rossi Tempelkan Label Monster kepada Salah Satu Muridnya
"Saya kira dalam kasus mereka, kita semua ditinggal dalam rasa syukur untuk semua penggemar," tutur Ezpeleta.
"Karena kita bisa menikmati apa yang bisa dihadirkan dua orang jenius itu dalam waktu yang lama."
"Apalagi Valentino, di mana kariernya jauh lebih lama dari bintang Argentina itu," tambahnya.
Seperti yang sudah diketahui, Rossi pensiun usai melibas MotoGP 2021.
Kendati sudah pensiun, ia tak lantas pergi dari jagat balap.
Beberapa waktu lalu (3/4/2022), Rossi bahkan telah lakoni debutnya dalam kejuaraan balap roda empat yang bertajuk GT World Challenge Europe.
Memperkuat Team WRT bersama Frederic Vervisch dan Nico Mueller, Rossi mengamankan posisi ke-17 pada debutnya.
Atas hasil debutnya tersebut, Rossi merasa sangat senang kendati mengaku sempat lakukan kesalahan.
"Itu merupakan ujung pekan yang baik. Kami berjuang dengan keras dan memetik hasilnya. Saya menikmati jalannya balapan," tutur Rossi dlansir Juara.net dari rilis resmi Team WRT.
Baca Juga: Banyak Kebingungan dan Kejutan di MotoGP 2022, KTM Bikin Valentino Rossi Kaget
"Saat balapan, saya kuat. Kami mengamankan posisi 10 besar, tetapi ada kesalahan di pitstop. Yang jelas kami belajar dari situ," sambungnya.
Terlepas dari hal ini, tim Petronas Yamaha SRT yang kini bernama WithU Yamaha RNF merupakan tim terakhir Rossi.
Sepanjang kariernya Rossi telah menjuarai kelas MotoGP sebanyak tujuh kali.
Momen terakhir Rossi jadi juara terjadi pada tahun 2009.
Kala itu ia bersaing dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, untuk tempat pertama.
Pada akhirnya Rossi mengoleksi total 306 poin yang tak bisa dikejar oleh Lorenzo.
Baca Juga: Melorot 8 Posisi, Adik Valentino Rossi Masih Merasa Jadi Paling Kuat dalam Dua Hal