Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Persaingan di MotoGP Amerika 2022 masih membekas, salah satunya adalah pertarungan Andrea Dovizioso dengan Franco Morbidelli.
Pertarungan di Circuit of the Americas (COTA) pada 10 April lalu tersebut berakhir dengan kemenangan Dovizioso yang berhasil finis di posisi ke-15.
Sementara Morbidelli bersama motor pabrikannya harus puas di urutan ke-16 tanpa meraih satu poin pun.
Kendati berhasil mengalahkan Morbidelli, Dovizioso tidak bangga, pasalnya seharusnya dia bersaing melawan Fabio Quartararo di grid terdepan.
Dovi sampai merasa kecewa karena memiliki selisih waktu sangat jauh dari Quartararo.
Baca Juga: Ubah Setelan Motor sebelum Balapan, Murid Valentino Rossi Sebut MotoGP Amerika 2022 Rumit
Padahal, dia mengungkapkan bahwa timnya di WithU Yamaha RNF memiliki motor dengan kualitas yang sama dengan Monster Energy Yamaha.
"Ketika Anda tertinggal 29 detik, duel melawan Franco tidak begitu menarik. Sebenarnya saya tidak punya hal baru untuk dikatakan," kata Dovi dikutip dari Speedweek.com.
"Kami tahu betul mengapa tidak kompetitif dan apa yang harus saya lakukan secara berbeda," tegas pembalap berusia 36 tahun itu.
Andrea Dovizioso juga mengungkapkan kondisinya saat balapan di MotoGP Amerika 2022.
Sebagai pembalap tertua di MotoGP 2022, Dovizioso merasa kesulitan jika harus bermain agresif.
Dirinya merasa lelah jika harus memacu motor seperti para pembalap Ducati dengan menggunakan motor Yamaha miliknya.
"Fabio jauh di depan kami, jaraknya terlalu besar. Treknya sangat menuntut dan jika tidak mengemudi dengan santai, Anda benar-benar kelelahan."
"Kami sangat berjuang dengan motor sehingga pada akhirnya tidak ada yang berhasil. Kami tidak bisa senang dengan kondisi itu."
Baca Juga: Bos Repsol Honda Sebut MotoGP Amerika 2022 Bukti Marc Marquez Setingkat di Atas Pembalap Lain
Untuk bersaing dengan Quartararo di garis depan MotoGP Amerika 2022 sangat sulit dilakukan oleh Dovi.
Masalah cengkeraman menjadi yang paling serius dikeluhkan Dovi.
"Dengan defisit grip ini, Anda harus menggerakkan motor dengan cara yang tidak biasa."
"Jika tidak melakukannya, Anda tidak akan cocok dengan karakteristik Yamaha,"
Dovizoso sudah mengeluhkan permasalahan soal motornya sejak tahun lalu di Misano.
Namun sampai saat ini, masalah grip yang dikeluhkan belum juga bisa teratasi.
“Saya sudah mengatakan hal itu sejak Misano tahun lalu dan motornya tidak berubah sejak saat itu."
"Sasis dan rem, menghadapi gundukan, inilah kekuatan motor. Masalah kami adalah kurangnya grip."
Dovi juga mengaku bahwa faktor lain dirinya tidak kompetitif bersaing dengan Quartararo adalah karena usia.
Oleh karena itu, saat ini dirinya tidak bisa diperbandingkan dengan Quartararo.
Pasalnya, Quartararo sedang berada di performa top dalam usia masih 24 tahun, sementara masa jayanya sudah mulai habis.
“Jika Anda mengendarai M1 seperti Fabio, Anda lebih cepat, tetapi hal itu tidak cukup untuk menjadi yang teratas."
"Anda dapat melihat bahwa dia memiliki masalah besar dibandingkan tahun lalu."
"Kami memiliki bahan yang sama dengannya tetapi ini semua tentang bagaimana Anda menggerakkan motor."
"Ruang gerak kerja terhadap motor sangat kecil. Jika Anda tidak mengenainya dengan tepat, Anda terlalu lambat."
"Jika gaya mengemudi Anda tidak sesuai dengan motor, Anda tidak kompetitif," jelas Dovizioso.
Baca Juga: Gagal Menang di MotoGP Amerika 2022, Aleix Espargaro Singkap Kesalahan Besar yang Dibuatnya