Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap MotoGP dari tim Repsol Honda, Pol Espargaro, ungkap tekanan yang selalu datang kepadanya.
Sejak direkrut dari KTM musim lalu, Pol Espargaro sangat diharapkan untuk menjadi tandem dari Marc Marquez di MotoGP.
Pembalap asal Spanyol itu juga diharapkan mampu berbuat banyak bagi tim Repsol Honda jika Marc Marquez mengalami kendala absen seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Akan sangat wajar jika Pol Espargaro menerima banyak tekanan saat dirinya gagal membuktikan diri.
Di Repsol Honda sendiri, Espargaro juga diharapkan menjadi kompetitor Marc Marquez.
Kedatangan pembalap berusia 30 tahun itu diharapkan meningkatkan persaingan yang kompetitif di tim Honda sendiri.
Baca Juga: Manajer Tim Valentino Rossi Komentari Performa Dua Pembalapnya di MotoGP Amerika 2022
Di MotoGP, nama Espargaro tidak main-main karena dia menyandang status juara dunia Moto2 pada 2013.
Akan tetapi, sejak menjadi rekan setim Marc Marquez, alih-alih menjadikan persaingan lebih kompetitif di Honda, Pol Espargaro justru tidak bisa berbuat banyak.
Di MotoGP 2022, performa Pol Espargaro menuai banyak kritikan, yang membuat dirinya semakin tertekan.
"Ada banyak tekanan. Di dalam sini ada banyak tekanan untuk dua hal."
"Pertama, karena Anda harus mendapatkan hasil yang baik, cepat, dan menunjukkan bahwa Anda layak."
"Tetapi kemudian Anda juga mempertaruhkan hidup Anda."
"Memang tidak mudah, tetapi setiap olahraga dan profesi memiliki tekanannya sendiri," ungkap Espargaro dikutip dari Motosan.es.
Menjadi sosok yang dianggap mampu menggantikan Marquez, justru menjadi beban bagi Espargaro.
Dirinya bahkan mengaku bingung harus melakukan apa saat menjadi rekan satu tim rivalnya tersebut.
Pasalnya, mereka berdua pernah memiliki pengalaman buruk dalam menjalin hubungan.
Dikatakan oleh Pol Espargaro bahwa dulu dia sangat ambisius untuk lebih cepat dari Marc Marquez.
Persaingan mereka dulu selalu berakhir perseteruan, puncaknya saat keduanya masih berusia 20 tahunan.
"Saya pikir masalah yang lebih berat telah muncul dan itu datang kepada kami dengan cara yang cukup keras."
"Masalahnya adalah saat itu saya berusia 19-20 tahun, Anda masih anak-anak dan ketika Anda berkompetisi di level dengan begitu banyak orang melihat, Anda menerima sesuatu dengan sangat buruk."
Baca Juga: Aleix Espargaro Buka-bukaan soal Kontraknya di Aprilia, Bertahan atau Hengkang?
Pembalap Spanyol itu mengatakan jika saat ini dirinya dan Marc Marquez sudah bukan anak-anak lagi sehingga mereka bisa menjalin hubungan yang lebih baik.
"Selama bertahun-tahun di MotoGP di mana kami tidak bertarung satu sama lain, hal-hal telah mendingin dan kami kini memiliki hubungan yang sangat baik."
"Jadi, ketika kami memulai sebagai rekan satu tim, kami tidak perlu bersitegang lagi."
"Kami telah matang dan begitu juga dengan lingkungan kami. Kami melihat bahwa tidak perlu bergaul dengan buruk karena Anda bisa menghasilkan ketegangan di dalam garasi."
Di tengah rivalitas yang sengit, kini mereka saling mengandalkan dalam setiap balapan di MotoGP 2022 dan bersama-sama berjuang membawa nama Honda.
Baca Juga: Ubah Setelan Motor sebelum Balapan, Murid Valentino Rossi Sebut MotoGP Amerika 2022 Rumit