JUARA.NET - Manajer legendaris dunia balap Grand Prix, Massimo Matteoni, komentari penampilan pembalap tim utama Ducati pada MotoGP Portugal (24/4/2022).
Performa para pembalap
Ducati yang melempem pada
MotoGP Portugal 2002 di Sirkuit Algarve mendapatkan sorotan.
Sebagai pembalap utama, keduanya justru bapuk dan tidak kompetitif.
Bagnaia hanya finis di posisi ke-8 sementara Miller tidak finis setelah terjatuh.
Sekarang
Ducati Lenovo malah harus terlempar dari posisi lima besar di klasemen tim terbaik.
Bagi Matteoni, para pembalap
Ducati seperti tidak memiliki gairah di atas trek.
Bagi Matteoni, duo pilot
Ducati Lenovo justru seperti pembalap junior yang tidak layak berkompetisi di Kejuaraan Dtama.
“Dengan segala hormat, dari cara saya melihat mereka, saya pasti sudah memecat mereka berdua," kata Matteoni dikutip dari Corsedimoto.
"Keduanya seperti tidak membalap dengan sungguh-sungguh."
"Mereka masih terlihat seperti junior dan bukan pembalap top di
MotoGP”.
Sudah sepatutnya bagi seorang pembalap MotoGP untuk mendapatkan teguran jika performanya kurang maksimal.
Dengan begitu, penting bagi
Ducati memiliki sosok pemimpin yang mampu mengendalikan suasana dalam pit.
Sejauh ini
Ducati telah memiliki sosok yang cukup bagus yakni sang manajer, Davide Tardozzi.
“Saya mengobrol dengan Tardozzi dan dia adalah orang yang baik. Dia selalu seperti dulu, ketika dia berkendara dengan saya di Bimota."
"Masalahnya di
Ducati tidak ada yang memegang tongkat, tidak ada yang memiliki cukup denyut nadi”.
Menurut Matteoni, beruntung saat ini
Ducati memiliki para pembalap dengan performa bagus dari tim satelit.
Enea Bastianini adalah sosok pembalap terbaik saat ini di
Ducati.
Bersama Johann Zarco (Pramac), pembalap Gresini itu adalah pilot
Ducati yang berada di 5 besar klasemen
MotoGP 2022.
“Enea kuat tetapi dia harus melakukan yang terbaik dan yang terpenting tetap fokus pada Kejuaraan Dunia."
"Berpikir tentang memenangi gelar, tanpa terlalu banyak memikirkan bursa transfer."
"Dia membutuhkan ketenangan pikiran, kejelasan, dan dia hanya perlu khawatir tentang memperbaiki performa motor dengan cara terbaik."
"Adalah kontraproduktif untuk melihat terlalu jauh ke depan."
Sampai seri kelima
MotoGP 2022,
Ducati Lenovo memang masih tampak kepayahan.
Miller dan Bagnaia berturut-turut berada di posisi ke-9 dan 10 di klasemen.
Sama-sama mengoleksi 31 poin, mereka tertinggal 38 angka dari Fabio Quartararo dan Alex Rins di puncak.