Dua jagoan kelas berat di olahraga pertarungan itu digadang-gadang bakal berhadapan di atas ring.
Namun sejauh ini, pertarungan tersebut tidak dianjurkan oleh Presiden
UFC Dana White.
Bagi Sonnen, apa yang dilakukan oleh Ngannou dengan naik ke atas ring usai kemenangan
Tyson Fury atas Dillian Whyte pada Minggu (24/4/2022) WIB menyakiti hati sang Bos
UFC.
“Saya membayangkan Dana mungkin merasa dikhianati."
"Francis mungkin telah menyakiti perasaannya."
"Dia tidak akan pernah memberi tahu Anda, dia mungkin akan memberi tahu Anda bahwa dia kesal atau dia tidak peduli sama sekali," ungkap pensiunan jagoan
UFC,
Chael Sonnen, dikutip Juara.net dari BJ Penn.
Menurut Sonnen, apa yang dilakukan Ngannou tidak mencerminkan seorang profesional.
Sebagai seorang petarung
UFC, seharusnya dia menghormati White dan meminta izin untuk datang pada laga Fury.
Ngannou diasumsikan sengaja hadir untuk memberitahu keseriusannya menantang sang juara tinju kelas berat di hadapan 94.000 penonton.
Seolah-olah Ngannou bisa merealisasikan laga akbar itu tanpa campur tangan pihak
UFC.
"Francis tahu dia akan pergi sementara dia terikat kontrak dengan Dana."
"Apakah tim Francis memberi tahu Dana bahwa dia akan berada di sana?"
"Bahwa dia akan masuk ring untuk orang lain?"
"Bahwa ini akan disiarkan ke seluruh dunia?"
"Karena saat Francis masuk ke sana, para penyiar sudah mengantre."
"Para penyiar itu paham harus menjual momen tersebut.”
Setelah peristiwa itu, Ngannou justru tidak melunak dengan menekan White.
Dia bahkan bersikeras untuk memasukkan laga melawan Fury pada perpanjangan kontraknya di
UFC.
“Itu bukan pilihan. Itu harus menjadi bagian dari diskusi."
"Pasalnya, jika bukan bagian dari diskusi sekarang, maka itu tidak akan pernah menjadi bagian diskusi."
"Jika saya menandatangani kontrak lain sekarang dan pada dasarnya adalah model kontrak yang sama, saya akan kacau."
"Hal itu tidak akan pernah terjadi. Jadi, kita harus mencari cara untuk mengimplementasikan pertarungan ini ke dalam kontrak.”